Koba (Antaranews Babel) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengecek sistem pembuangan limbah pabrik ubi kasesa di Simpang Jongkong, Koba.
"Kami akan turunkan tim untuk melihat langsung sistem pembuangan limbah pabrik tersebut apakah sudah memenuhi ketentuan atau belum," kata Kepala DLH Bangka Tengah Ali Imron di Koba, Jumat.
Hal itu dikemukakannya menyikapi keluhan warga di sekitar pabrik milik PT MJL yang selalu mencium aroma busuk bersumber dari limbah pengolahan pabrik ubi kasesa tersebut.
"Jika pembuangan limbahnya menyebabkan pencemaran maka pemiliknya akan kami panggil untuk diberikan peringatan karena dikhawatirkan warga sekitar makin resah," katanya.
Salim, warga setempat, mengeluhkan bau busuk yang bersumber dari pembuangan limbah pabrik ubi itu, sedangkan warga yang rumahnya dekat dengan limbah sudah resah.
"Awalnya kami tidak tahu dari mana sumber bau busuk yang menyengat itu, setelah ditelusuri ternyata bersumber dari pembuangan limbah pabrik," ujarnya.
Ia meminta pemerintah daerah memberikan teguran kepada pemilik pabrik atau memberikan saran untuk memperbaiki pembuangan limbah mereka supaya tidak menimbulkan bau busuk.
"Bau busuknya sangat menyengat terutama kalau musim hujan, banyak warga yang mengeluhkan ini. Kami tidak menolak keberadaan pabrik itu tetapi tolong diperhatikan dampak lingkungannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami akan turunkan tim untuk melihat langsung sistem pembuangan limbah pabrik tersebut apakah sudah memenuhi ketentuan atau belum," kata Kepala DLH Bangka Tengah Ali Imron di Koba, Jumat.
Hal itu dikemukakannya menyikapi keluhan warga di sekitar pabrik milik PT MJL yang selalu mencium aroma busuk bersumber dari limbah pengolahan pabrik ubi kasesa tersebut.
"Jika pembuangan limbahnya menyebabkan pencemaran maka pemiliknya akan kami panggil untuk diberikan peringatan karena dikhawatirkan warga sekitar makin resah," katanya.
Salim, warga setempat, mengeluhkan bau busuk yang bersumber dari pembuangan limbah pabrik ubi itu, sedangkan warga yang rumahnya dekat dengan limbah sudah resah.
"Awalnya kami tidak tahu dari mana sumber bau busuk yang menyengat itu, setelah ditelusuri ternyata bersumber dari pembuangan limbah pabrik," ujarnya.
Ia meminta pemerintah daerah memberikan teguran kepada pemilik pabrik atau memberikan saran untuk memperbaiki pembuangan limbah mereka supaya tidak menimbulkan bau busuk.
"Bau busuknya sangat menyengat terutama kalau musim hujan, banyak warga yang mengeluhkan ini. Kami tidak menolak keberadaan pabrik itu tetapi tolong diperhatikan dampak lingkungannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018