Sungailiat (Antaranews Babel) - Dinas Peternakan dan Pertanian (Dispertan) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menganjurkan petani lada setempat untuk menggunakan sistem resi gudang.

"Sistem resi gudang yang dicanangkan Gubernur Babel itu sangat bagus, saya mendukung itu untuk petani di Bangka," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Bangka, Kemas Arfani di Sungailiat, Minggu.

Ia mengatakan sistem resi gudang syariah yang dianjurkan gubernur ini sangat baik bagi petani sebab bisa menjaga mutu dan harga lada.

Petani bisa menekan harga dengan menahan stok lada jika pembeli mengambil murah, ketika pembeli mengambil harga tinggi petani bisa melepas lada miliknya.

"Petani tidak perlu khawatir, gudang hanya sebagai wadah penyimpanan, jika ada yang beli petani bersangkutan bisa menjualnya," jelasnya.

Ia mengungkapkan harga lada baik nasional dan internasional masih dinamis, sehingga ketika stok berkurang harga naik begitu juga sebaliknya.

Menurut dia tata niaga penjualan lada harus dibenahi, apalagi saat ini harga lada masih bergantung pada Singapura.

"Singapura merupakan importir terbesar lada dari Bangka juga eksportir terbesar, padahal mereka tidak punya lahan perkebunan lada," kata Kemas.

Ia berharap ada investor yang ingin membangun pabrik lada di Bangka, sebab lada sangat banyak kegunaanya selain bumbu masak, seperti bahan campuran pembuatan balsem dan kosmetik.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018