Sungailiat (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat sampai dengan sekarang sebanyak 270 ekor sapi digaduh oleh masyarakat di daerah itu melalui kelompok tani.
"Tercatat sampai dengan sekarang sudah 270 ekor sapi yang diperlihara oleh masyarakat melalui sistem gaduh," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Kemas Arfani Rahman di Sungailiat, Senin.
Dia mengatakan, sistem gaduh dengan melibatkan masyarakat langsung dilaksanakan setiap tahunnya dengan jumlah sapi yang disesuaikan dengan kemampuan pemerintah.
Sistem gaduh oleh masyarakat kata dia, menerapkan dua pola yakni, pengembalian sapi gaduhan yang telah berjalan yang ada di UPT pembibitan ternak dan pola lainnya bantuan sapi gaduh yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah.
"Bantuan sapi gaduh kepada masyarakat dianggap cukup berhasil dengan peningkatan jumlah sapi yang ada," katanya.
Sapi yang tersedia di UPT pembibitan ternak kata Arfani Rahmani, sifatnya zero group atau tidak ada penambahan jumlah dan kalaupun ada penambahan jumlah atau kelebihan induk sapi akan disalurkan kemasyarakat.
"Gaduh sapi kepada masyarakat menerapkan sistem pengembalian sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Kementerian Pertanian RI untuk masa lima sampai enam tahun atau tergantung mufakat," jelasnya.
Dia katakan, pengembalian sapi gaduhan ini adalah anaknya yang sudah sapih atau yang sudah tidak tergantung dengan induknya dengan umur kurang lebih 1,6 tahun.
Berita Terkait
Pemkab Bangka memaksimalkan pencegahan penyakit rabies
7 Desember 2019 09:28
Petani Bangka kembangkan padi organik untuk mendorong kualitas produksi
4 Desember 2019 16:50
Pemkab Bangka salurkan 13.000 ton bantuan benih padi
3 Desember 2019 13:15
Pemerintah Kabupaten Bangka gelar lomba asah terampil kelompok tani
27 November 2019 14:47
Pemerintah Kabupaten Bangka maksimalkan cegah karhutla melalui PPL
19 September 2019 09:27
Pemerintah Kabupaten Bangka akan periksa paru hewan kurban
15 Juli 2019 14:35
Dinas Pertanian Bangka siapkan 308 hektare sawah organik
14 Juli 2019 19:19
Alokasi jumlah pupuk subsidi di Bangka mengalami pengurangan
6 Juli 2019 14:05