Jakarta (Antaranews Babel) - Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Sholeh mengatakan permasalahan anak dan pemuda memiliki irisan yang erat, sehingga penyelesaian permasalahan anak akan mengurangi permasalahan pemuda.

"Menurut Undang-Undang, definisi anak adalah di bawah 18 tahun dan definisi pemuda adalah usia 16 tahun hingga 30 tahun. Ada irisan dua tahun antara anak dan pemuda," kata Niam dalam peresmian Yayasan Plan International Indonesia di Jakarta, Rabu.

Niam mengatakan upaya pemenuhan hak-hak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan eksploitasi sangat penting dalam tahapan kepemudaan selanjutnya.

Mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu mencontohkan permasalahan perkawinan dan memiliki anak. Perkawinan anak akan menyebabkan permasalahan pada saat anak tersebut berada pada tahapan kepemudaan.

"Begitu juga upaya memberikan pemahaman kepada pemuda tentang perkawinan sehingga mereka memiliki kemampuan membangun rumah tangga. Hal itu penting agar mereka paham tanggung jawabnya sebagai orang tua saat memiliki anak," tuturnya.

Menurut Niam, saat dia masih menjabat sebagai ketua KPAI, sudah cukup sering bekerja sama dengan Plan International Indonesia. Dia meminta Yayasan Plan International Indonesia memperhatikan perlindungan anak dan pemuda di ranah siber.

"Saat ini keterjangkauan anak terhadap dunia siber semakin tinggi. Perlu upaya perlindungan anak untuk mencegah kekerasan, diskriminasi dan eksploitasi berbasis siber," katanya.

Plan International Indonesia yang selama ini aktif di bidang pemenuhan hak-hak anak dan kesetaraan untuk anak perempuan sejak 1969 di Indonesia beralih badan hukum menjadi Yayasan Plan International Indonesia.

"Dengan bentuk yayasan, kami berharap bisa menjangkau lebih banyak anak, khususnya anak perempuan, di seluruh Indonesia," kata Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia Dini Widiastuti.

Sementara itu, Ketua Badan Plan International Joshua Liswood mengatakan Plan International Indonesia selama ini memiliki keterbatasan dalam berkarya di Indonesia.

"Dengan bentuk yayasan, maka Plan International Indonesia bisa berbuat lebih banyak. Kami senang bisa menjadi bagian dari proses transisi ini dan mendukung dengan harapan lebih banyak anak Indonesia yang bisa terakses di wilayah yang lebih luas," katanya.

Peresmian Yayasan Plan International Indonesia dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh. Selain Niam, tokoh lain yang hadir antara lain Asisten Deputi Perlindungan Anak Berkebutuhan Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indra Gunawan dan Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Nahar.

Pewarta: Dewanto Samodro

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018