Koba (Antaranews Babel) - Sekretaris Daerah Pemkab Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sugianto meminta air limbah dari kolam budi daya lele bioflok dimanfaatkan untuk penyubur tanaman dan pohon di sepanjang jalan utama.
"Saya tertarik dengan hasil uji coba yang dilakukan pembudi daya lele bahwa air limbah bisa menyuburkan tanaman dan saya minta semua limbah bioflok ditampung kemudian digunakan untuk menyiram pohon di sepanjang jalan kota," katanya di Koba, Jumat.
Sugianto meminta disediakan satu mobil tangki untuk mengambil air limbah bioflok yang kemudian disiramkan ke sejumlah pohon di lajur dua dalam Kecamatan Koba.
"Itu kan banyak pohon yang baru ditanam, butuh pemeliharaan agar bisa tumbuh subur maka air limbah bioflok ini saya rasa bagian dari solusi, selain bisa untuk menyuburkan juga bisa mengurangi biaya perawatan pohon kota," katanya.
Sugianto memerintahkan camat Koba untuk menjalankannya dengan mendata seluruh kolam bioflok di Koba baik yang dikelola kelompok maupun perorangan.
"Data seluruh kolam bioflok dan gunakan satu mobil khusus untuk mengambil air limbah kolam tersebut, kemudian disiram ke pohon sebagai uji coba apakah air limbah ini bagus atau tidak untuk diolah nanti menjadi pupuk kompos," katanya.
Ia mengatakan, dalam jangka panjang tentu dinas terkait bisa memanfaatkan air kolam bioflok itu sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk kompos.
"Buktinya kan sudah ada, Pokdakan yang ketuanya Pak Amin sudah melakukan uji coba menyiram air limbah bioflok itu ke tanaman seperti sawit, lada, sayuran, dan saya melihat sendiri tanaman itu sangat subur," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Saya tertarik dengan hasil uji coba yang dilakukan pembudi daya lele bahwa air limbah bisa menyuburkan tanaman dan saya minta semua limbah bioflok ditampung kemudian digunakan untuk menyiram pohon di sepanjang jalan kota," katanya di Koba, Jumat.
Sugianto meminta disediakan satu mobil tangki untuk mengambil air limbah bioflok yang kemudian disiramkan ke sejumlah pohon di lajur dua dalam Kecamatan Koba.
"Itu kan banyak pohon yang baru ditanam, butuh pemeliharaan agar bisa tumbuh subur maka air limbah bioflok ini saya rasa bagian dari solusi, selain bisa untuk menyuburkan juga bisa mengurangi biaya perawatan pohon kota," katanya.
Sugianto memerintahkan camat Koba untuk menjalankannya dengan mendata seluruh kolam bioflok di Koba baik yang dikelola kelompok maupun perorangan.
"Data seluruh kolam bioflok dan gunakan satu mobil khusus untuk mengambil air limbah kolam tersebut, kemudian disiram ke pohon sebagai uji coba apakah air limbah ini bagus atau tidak untuk diolah nanti menjadi pupuk kompos," katanya.
Ia mengatakan, dalam jangka panjang tentu dinas terkait bisa memanfaatkan air kolam bioflok itu sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk kompos.
"Buktinya kan sudah ada, Pokdakan yang ketuanya Pak Amin sudah melakukan uji coba menyiram air limbah bioflok itu ke tanaman seperti sawit, lada, sayuran, dan saya melihat sendiri tanaman itu sangat subur," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018