Jakarta (Antaranews Babel) - Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa, menanggapi rencana kepindahan politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Priyo Budi Santoso ke Partai Berkarya sebagai sesuatu hal yang "biasa trjadi".

"Ya banyak memang politisi itu kalau tidak senang dengan satu partai, pindah. Jadi ya 'biasa saja' itu Priyo pindah, memang mungkin karena dia bekas ketua (fraksi), wakil ketua (DPR), kemudian pindah. Saya dengar mau jadi sekjen (Partai Berkarya), ya bagus juga lah," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa.

Wapres Kalla juga mengatakan hingga saat ini, Priyo belum menemuinya untuk "pamit" dari Partai Golkar.

"Belum, sampai saat ini belum," tambahnya.

Pindahan politisi Partai Golkar ke partai lain merupakan hal yang wajar, menurut Kalla, apalagi terdapat empat partai baru untuk gelaran Pilpres 2019 mendatang.

"Ya semua partai-partai baru itu kan menerima dari partai yang lama. Katakanlah Gerindra, banyak orang Golkar masuk situ, di Hanura juga banyak. Ini umumnya pimpinannya bekas orang-orang Golkar semua," katanya.

Kabar terkait rencana pindahnya Priyo ke partai politik pimpinan Tommy Soeharto tersebut diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang.

Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan langsung dari Priyo terkait kabar rencana perpindahan partai tersebut. Priyo mengatakan ingin melapor dulu kepada politisi senior Partai Golkar sebelum berpindah.

"Saya ingin lapor dulu ke Pak Habibie, selaku Ketua Dewan Kehormatan, tapi beliau masih di Jerman. Saya juga ingin lapor ke Bung Akbar Tanjung dan Bang Ical (Aburizal Bakrie). Juga ke Pak JK (Jusuf Kalla), beliau ketua umum yang mengangkat saya sebagai ketua fraksi Golkar dan merestui saya menjadi Wakil Ketua DPR," kata Priyo.

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018