Jakarta (Antaranews Babel) - Kapal selam kedua dari tiga kapal selam pesanan TNI Angkatan Laut yang dibuat oleh Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) akan dikirim dari Korea Selatan, pekan depan.
Rencananya, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu akan menyaksikan langsung upacara pengiriman kapal selam tersebut di dermaga galangan kapal DSME, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan.
"Ini adalah kapal selam kedua yang akan dikirim pada 25 April mendatang," ujar Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom dalam wawancara khusus dengan Antara di Jakarta, Kamis.
Sementara kapal selam pertama yang dinamakan KRI Nagapasa-403 telah tiba di Tanah Air pada Agustus 2017, dan satu lagi kapal selam sedang dirakit di PT PAL Indonesia, Surabaya.
Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan masuknya kapal selam KRI Nagapasa-403 dalam jajaran TNI AL diharapkan mampu mendukung terciptanya stabilitas keamanan kawasan dan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Menurut Menhan, pertahanan negara perlu ditopang dengan alutsista yang kuat.
Berdasarkan kontrak pengadaan kapal selam DSME 209 yang dilaksanakan Kementerian Pertahanan RI dengan pihak DSME, maka dilaksanakan pembangunan tiga unit kapal selam sejak Januari 2013. Kapal tersebut masing-masing memiliki bobot 1.400 ton, panjang 61,3 meter dan lebar 7,6 meter dengan kecepatan 21 knot di bawah air.
Kapal dengan kapasitas 40 personnel dan bisa berlayar lebih dari 50 hari ini dilengkapi dengan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan yang merupakan modernisasi armada kapal selam TNI AL.
Dubes Kim berharap kerja sama bidang pertahanan ini bisa dikembangkan tidak hanya pada aspek pengadaan tetapi juga perakitan dan transfer teknologi pembuatan kapal selam.
"Kerja sama pertahanan adalah salah satu pilar kemitraan strategis antara Indonesia dan Korea Selatan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Rencananya, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu akan menyaksikan langsung upacara pengiriman kapal selam tersebut di dermaga galangan kapal DSME, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan.
"Ini adalah kapal selam kedua yang akan dikirim pada 25 April mendatang," ujar Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom dalam wawancara khusus dengan Antara di Jakarta, Kamis.
Sementara kapal selam pertama yang dinamakan KRI Nagapasa-403 telah tiba di Tanah Air pada Agustus 2017, dan satu lagi kapal selam sedang dirakit di PT PAL Indonesia, Surabaya.
Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan masuknya kapal selam KRI Nagapasa-403 dalam jajaran TNI AL diharapkan mampu mendukung terciptanya stabilitas keamanan kawasan dan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Menurut Menhan, pertahanan negara perlu ditopang dengan alutsista yang kuat.
Berdasarkan kontrak pengadaan kapal selam DSME 209 yang dilaksanakan Kementerian Pertahanan RI dengan pihak DSME, maka dilaksanakan pembangunan tiga unit kapal selam sejak Januari 2013. Kapal tersebut masing-masing memiliki bobot 1.400 ton, panjang 61,3 meter dan lebar 7,6 meter dengan kecepatan 21 knot di bawah air.
Kapal dengan kapasitas 40 personnel dan bisa berlayar lebih dari 50 hari ini dilengkapi dengan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan yang merupakan modernisasi armada kapal selam TNI AL.
Dubes Kim berharap kerja sama bidang pertahanan ini bisa dikembangkan tidak hanya pada aspek pengadaan tetapi juga perakitan dan transfer teknologi pembuatan kapal selam.
"Kerja sama pertahanan adalah salah satu pilar kemitraan strategis antara Indonesia dan Korea Selatan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018