Muntok  (Antaranews Babel) - Bupati Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Parhan Ali mengajak generasi muda memahami nilai-nilai sejarah agar bisa memberikan sumbangsih dalam pembangunan Indonesia yang lebih baik.

"Kami berharap di tahun mendatang generasi muda semakin memahami dan mengenali nilai sejarah bangsa yang dimulai dari sejarah yang ada di daerahnya," kata Bupati Parhan Ali di Muntok, Sabtu.

Menurut dia, Pulau Bangka, khususnya Muntok bukan hanya sekedar tempat pengasingan para pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia, namun juga jalur awal diplomasi bagi kemerdekaan Indonesia.
Sarasehan sejarah menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Prof. Meutia Farida Hatta Swasono (kedua kiri), Hassan Wirajuda (ketiga kiri), Rushdy Hoesein (kiri), Hamid Hasan (kedua kanan), dan dimoderatori Sekda Provinsi Babel, Yan Megawandi (kanan) .(babel.antaranews.com/Rustam Effendi)

Untuk itu, ia mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk tidak melupakan sejarah agar tidak kehilangan arah pembangunan.

Hal ini dikatakan Bupati Parhan Ali saat membuka sarasehan kebangsaan yang bertema "Roem-Roijen Statement Memories" di Museum Timah Indonesia Muntok,kegiatan yang dilaksanakan pemkab melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Suwito mengatakan pelaksanaan sarasehan sejarah dengan tema "Roem-Roijen Statement Memories" merupakan salah satu acara dari beberapa rangkaian kegiatan pelestarian nilai sejarah.
 
Direktur Utama Perum LKBN Antara, Meidyatama Suryodiningrat yang juga cucunya Mr Mohammad Roem (kedua kanan), Rumeisah, putri dari Mr Mohammad Roem (kanan) serta  Meutia Farida Hatta Swasono (baju merah) saat melihan pameran foto pada acara sarasehan kebangsaan yang bertema "Roem-Roijen Statement Memories" di Museum Timah Indonesia Muntok, Sabtu (5/5). (babel.antaranews.com/Rustam Effendi)

"Tahun ini rangkaian kegiatan pelestarian yang dimulai sekitar tiga minggu lalu digelar kegiatan berupa pameran foto sejarah, lomba fotografi, bedah buku, lomba komentar, lomba menggambar tokoh dan akan diakhiri dengan lomba napak tilas, pada Minggu (6/5)," kata dia.

Sarasehan yang dilaksanakan bertujuan untuk menggali kekayaan sejarah, melestarikan nilai sejarah yang terkandung dalam peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Muntok,sekaligus menambah wawasan dan semangat kecintaan bagi generasi muda terhadap bangsa dan negara.

Baca juga: Meutia Hatta: generasi muda mencontoh pendiri bangsa
 
(babel.antaranews.com/Rustam Effendi)

Sarasehan sejarah menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Prof. Meutia Farida Hatta Swasono (akademisi dan putri pertama Bung Hatta), Hassan Wirajuda (Menteri Luar Negeri RI periode 2001-2009), Rushdy Hoesein (sejarawan diplomasi RI), Hamid Hasan (sejarawan UPI Bandung), dan dimoderatori Sekda Provinsi Babel, Yan Megawandi.

Turut hadir sebagai undangan kehormatan keluarga dari Mr Mohammad Roem, di antaranya anaknya Rumeisah dan cucunya Meidyatama Suryodiningrat.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018