Pangkalpinang, 9/5 (Antara) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengumpulkan pengusaha ayam dan ikan guna mengantisipasi kenaikan harga menjelang puasa Ramadhan di daerah itu.

"Selama ini harga ikan dan ayam sebagai penyumbang inflasi tertinggi menjelang hari besar keagamaan Islam," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Provinsi Kepulauan Babel Tanaim di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan saat ini harga daging ayam broiler masih berfluktuasi kisaran Rp34.000 hingga Rp37.000 per kilogram atau di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan Rp32.000 per kilogram.

Demikian juga harga ikan mengalami kenaikan yang cukup tinggi, seperti tenggiri naik menjadi Rp90.000 per kilogram dari Rp50.000 per kilogram, gembung Rp55.000 dari Rp35.000 per kilogram dan jenis ikan lainnya.

"Kenaikan harga dua komoditi ini karena pasokan kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi," katanya.

Untuk itu, pihaknya mengumpulkan dua pengusaha ikan dan ayam ini untuk mencari solusi mengatasi kenaikan harga yang lebih tinggi yang akan memberatkan ekonomi masyarakat menyambut puasa Ramadhan.

"Ini sebagai upaya menjaga stabilitas harga. Jangan sampai harga ikan dan ayam ini melambung tinggi melemahkan daya beli masyarakat dan memicu inflasi daerah ini," katanya.

Menurut dia kenaikan harga ikan karena kondisi cuaca di perairan yang kurang bersahabat, sehingga mempengaruhi hasil tangkapan ikan nelayan.

Sementara itu harga daging ayam masih di atas HET, karena pasokan dari Pulau Sumatera berkurang.

"Diperkirakan permintaan daging dan ikan ini akan meningkat menjelang puasa. Oleh karena itu, kita berupaya menekan kenaikan harga yang lebih tinggi," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018