Jakarta (Antaranews Babel) - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan asal Papua Barat Jimmy Demianus Ijie menilai RUU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme yang baru disetujui masih setengah hati dan terkesan hanya mementingkan kehilangan konstituen daripada kepentingan bangsa dan negara.

"Ini setengah hati dan lebih hati-hati takut kehilangan konstituen, jadi belum menempatkan kepentingan bangsa dan negara lebih tinggi," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan Jimmy Demianus Ijie, usai rapat paripurna DPR RI, di Senayan Jakarta, Jumat (25/5).

Namun Jimmy menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kinerja pansus, meskipun dirinya menangkap kesan RUU ini masih separuh hati dalam keinginan untuk menumpas terorisme.

Jimmy menjelaskan dalam RUU Antiterorisme ini masih menitikberatkan pada unsur pencegahan saja.

"RUU ini menitikberatkan ke pencegahan, tapi kenapa tak dilibatkan unsur intelijen sekalian, BIN," kata Jimmy.

Menurutnya, pelibatan TNI dalam pemberantasan terorisme susah cukup pas dan adil.

"Terorisme dan separatisme itu sama, yakni sama-sama membahayakan keamanan negara. Tapi kenapa beda perlakuannya. Di Papua terkait separatisme dilibatkan intelijen dan TNI. Mereka bisa menggeledah siapa saja yang disinyalir akan melakukan tindak pidana separatisme. Tapi kenapa terorisme seperti diberikan hal istimewa, bahkan dibela soal HAM-nya," kata Jimmy pula.

Lebih lanjut Jimmy menegaskan, ini jelas-jelas ada orang atau sekelompok orang yang ingin mendirikan paham baru dan hanya untuk golongan tertentu yang merusak kesatuan dan persatuan, tetapi justru masih dibela mati-matian dengan menggunakan alasan HAM.

"Ini kan hanya ketakutan kehilangan konstituen, karena telanjur ada Tagar#2019gantipresiden," kata Jimmy.

Jimmy merasakan adanya diskriminasi antara tindak pidana terorisme dan separatisme. Tindak pidana separatisme bisa diperlakukan apa saja, tapi kalau terorisme tak bisa karena alasan pelanggaran HAM.

"Kalau separatisme dilarang dengan tegas, harusnya terorisme juga sama dilarang. Tapi dengan RUU ini sekarang separatisme ditumpas habis, namun terorisme dibiarkan dengan alasan HAM," kata Jimmy lagi.

Pewarta: Jaka Suryo

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018