Jakarta (Antaranews Babel) - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) memasarkan sejumlah produk suvenir di luar negeri melalui jaringan toko retail internasional dan situs resmi INASGOC.
"Kami ada kegiatan fun run di Huangzhou, China, sekalian kami jual produk untuk meramaikan kegiatan itu. Ada beberapa produk yang diminati seperti boneka dan kaos," kata Direktur Pengelola Suvenir INASGOC Mochtar Sarman selepas jumpa pers Asian Games di Jakarta, Rabu.
Namun, Mochtar mengaku belum dapat memastikan jumlah permintaan pasar luar negeri terhadap produk-produk suvenir Asian Games 2018 meskipun ada permintaan dari sejumlah negara Asia.
"Kami meminta para pemegang lisensi untuk menggenjot produksi mereka. Karena banyak pabrik yang tutup jelang lebaran, bahan juga susah. Kami berharap sebelum Asian Games, produk-produk sudah komplit," kata Mochtar.
INASGOC, lanjut Mochtar, masih akan menambah pemegang lisensi suvenir Asian Games dari 17 usaha kecil dan menengah serta perusahaan yang telah memegang lisensi suvenir.
"Selama mereka dapat meluncurkan produk sebelum upacara pembukaan, kami tentu akan memberikan lisensi. Kami memprioritaskan produk-produk lifestyle," kata Mochtar.
Selain penjualan produk di luar negeri, INASGOC juga memasarkan produk-produk suvenir Asian Games ke sejumlah warung di Indonesia.
"Kami masih menyeleksi produk-produk yang cocok untuk dijual di warung. Kami harapkan ada 1.000-2.000 warung baik di Jakarta, Palembang, atau kota lain," katanya.
Mochtar menambahkan pihak warung juga dapat meminta barang yang akan dijual di tempat mereka dan bukan hanya INASGOC yang menentukan.
"Kami harus menyesuaikan produk di warung agar tidak bersaing dengan produk yang dijual di jaringan warlaba yang menjadi sponsor Asian Games," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami ada kegiatan fun run di Huangzhou, China, sekalian kami jual produk untuk meramaikan kegiatan itu. Ada beberapa produk yang diminati seperti boneka dan kaos," kata Direktur Pengelola Suvenir INASGOC Mochtar Sarman selepas jumpa pers Asian Games di Jakarta, Rabu.
Namun, Mochtar mengaku belum dapat memastikan jumlah permintaan pasar luar negeri terhadap produk-produk suvenir Asian Games 2018 meskipun ada permintaan dari sejumlah negara Asia.
"Kami meminta para pemegang lisensi untuk menggenjot produksi mereka. Karena banyak pabrik yang tutup jelang lebaran, bahan juga susah. Kami berharap sebelum Asian Games, produk-produk sudah komplit," kata Mochtar.
INASGOC, lanjut Mochtar, masih akan menambah pemegang lisensi suvenir Asian Games dari 17 usaha kecil dan menengah serta perusahaan yang telah memegang lisensi suvenir.
"Selama mereka dapat meluncurkan produk sebelum upacara pembukaan, kami tentu akan memberikan lisensi. Kami memprioritaskan produk-produk lifestyle," kata Mochtar.
Selain penjualan produk di luar negeri, INASGOC juga memasarkan produk-produk suvenir Asian Games ke sejumlah warung di Indonesia.
"Kami masih menyeleksi produk-produk yang cocok untuk dijual di warung. Kami harapkan ada 1.000-2.000 warung baik di Jakarta, Palembang, atau kota lain," katanya.
Mochtar menambahkan pihak warung juga dapat meminta barang yang akan dijual di tempat mereka dan bukan hanya INASGOC yang menentukan.
"Kami harus menyesuaikan produk di warung agar tidak bersaing dengan produk yang dijual di jaringan warlaba yang menjadi sponsor Asian Games," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018