Koba (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengantisipasi peredaran daging sapi dan ayam yang mengandung formalin menjelang Lebaran dengan melakukan pengawasan dan pengecekan ke sejumlah pedagang di daerah itu.

"Kami turun bersama TPID ke sejumlah pasar modern dan pasar tradisional untuk mengecek kondisi daging sapi dan ayam yang dijual pedagang, jangan sampai berformalin," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Kabupaten Bangka Tengah, Sajidin di Koba, Jumat.

Ia menjelaskan, penjualan daging sapi dan ayam menjelang Lebaran mengalami peningkatan cukup tajam dibanding hari biasa sehingga kondisi tersebut bisa saja dimanfaatkan pedagang untuk melakukan praktik curang dengan menggunakan formalin.

"Sepanjang pantauan dan pengawasan kami di lapangan memang sejauh ini belum ditemukan kasus daging berformalin, namun harus tetap diantisipasi karena dapat merusak kesehatan konsumen," katanya.

Sajidin juga mengatakan hingga minggu terakhir Ramadhan harga daging sapi masih normal yaitu Rp130 ribu per kilogram, namun kemungkinan bisa naik satu hari menjelang Lebaran karena tingginya permintaan.

"Saat ini stok sapi di Bangka Tengah mencapai 300 ekor untuk memenuhi permintaan konsumen dan pemerintah daerah juga akan menyalurkan daging bersubsidi," katanya.

Ia menambahkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan dalam beberapa bulan terakhir cenderung menurun dan kemungkinan itu terjadi karena adanya intervensi pemerintah.

"Kami mengharapkan harga komoditas pokok tetap stabil, terutama harga beras dan persediaan beras hingga sekarang masih terjamin," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018