Lombok Utara (Antaranews Babel) - Kakak kandung Lalu Muhammad Zohri, Baiq Fazilah (29) mengaku langsung menangis dan sujud sukur begitu mengetahui sang adik menjadi juara dunia setelah tercepat nomor lari 100 meter pada ajang IAAF World U20 Championships di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7).
"Setelah melihat videonya yang dikirim Zohri melalui WhatsApp, saya langsung menangis dan sujud sukur kepada Allah SWT," ujar Baiq Fazilah di rumahnya di Karang Pansor Desa Pemenang Barat Kecamatan Pemenang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.
Ia mengaku, bangga atas prestasi yang diraih adiknya Lalu Muhammad Zohri. Apalagi kalau mengingat perjuangan keras adiknya yang berlatih di tengah keterbatasan.
Karena untuk berlatih saja, Lalu Muhammad Zohri tidak menggunakan alas kaki, karena tidak memiliki sepatu.
"Dia (Lalu Muhammad Zohri) anaknya pendiam dan tidak pernah menuntut ini itu. Bahkan, kalau berlatih tidak pernah pakai alas kaki (sepatu, red), karena tidak punya," terangnya.
Ia menambahkan, bakat lari adiknya tersebut sudah terlihat sejak Lalu Muhammad Zohri duduk di bangku SMP. Bahkan, guru olahraganya pun sudah memantau bakat adiknya tersebut.
"Untuk berlatih sendiri, adik saya suka latihan lari di pantai Pelabuhan Bangsal, Pemenang," ucapnya.
Baca juga: Bupati Lombok Utara akan perbaiki rumah Zohri
Baca juga: Zohri juara dunia lari 100 meter, ini tanggapan PASI
Baca juga: Kemenpora siapkan bea siswa untuk Lalu Muhammad Zohri
Baca juga: Menpora: Lalu Muhammad Zohri akan dapatkan bonus
Lalu Muhammad Zohri merupakan anak ke empat dari empat bersaudara yakni Baiq Fazilah (29), Lalu Ma`rib (28), Baiq Fujianti (Almh) dan Lalu Muhamad Zohri.
Lalu Muhammad Zori lahir di Karang Pansor 1 Juli 2000. Kedua orang tua Lalu Muhammad Zohri, yakni Lalu Ahmad Yani meninggal sekitar tahun 2017 dan Ibunya Saeriah juga sudah meninggal sekitar tahun 2015.
"Cita-citanya mau banggakan keluarga dan buatkan rumah," tutur Baiq Fazilah menceritakan pengakuan adiknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Setelah melihat videonya yang dikirim Zohri melalui WhatsApp, saya langsung menangis dan sujud sukur kepada Allah SWT," ujar Baiq Fazilah di rumahnya di Karang Pansor Desa Pemenang Barat Kecamatan Pemenang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.
Ia mengaku, bangga atas prestasi yang diraih adiknya Lalu Muhammad Zohri. Apalagi kalau mengingat perjuangan keras adiknya yang berlatih di tengah keterbatasan.
Karena untuk berlatih saja, Lalu Muhammad Zohri tidak menggunakan alas kaki, karena tidak memiliki sepatu.
"Dia (Lalu Muhammad Zohri) anaknya pendiam dan tidak pernah menuntut ini itu. Bahkan, kalau berlatih tidak pernah pakai alas kaki (sepatu, red), karena tidak punya," terangnya.
Ia menambahkan, bakat lari adiknya tersebut sudah terlihat sejak Lalu Muhammad Zohri duduk di bangku SMP. Bahkan, guru olahraganya pun sudah memantau bakat adiknya tersebut.
"Untuk berlatih sendiri, adik saya suka latihan lari di pantai Pelabuhan Bangsal, Pemenang," ucapnya.
Baca juga: Bupati Lombok Utara akan perbaiki rumah Zohri
Baca juga: Zohri juara dunia lari 100 meter, ini tanggapan PASI
Baca juga: Kemenpora siapkan bea siswa untuk Lalu Muhammad Zohri
Baca juga: Menpora: Lalu Muhammad Zohri akan dapatkan bonus
Lalu Muhammad Zohri merupakan anak ke empat dari empat bersaudara yakni Baiq Fazilah (29), Lalu Ma`rib (28), Baiq Fujianti (Almh) dan Lalu Muhamad Zohri.
Lalu Muhammad Zori lahir di Karang Pansor 1 Juli 2000. Kedua orang tua Lalu Muhammad Zohri, yakni Lalu Ahmad Yani meninggal sekitar tahun 2017 dan Ibunya Saeriah juga sudah meninggal sekitar tahun 2015.
"Cita-citanya mau banggakan keluarga dan buatkan rumah," tutur Baiq Fazilah menceritakan pengakuan adiknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018