Toboali  (Antaranews Babel) - Kepala Puskesmas Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dr Helen membantah menolak pasien yang hendak berobat di pelayanan kesehatan masyarakat di daerah itu.

"Kami sudah menawarkan kepada keluarga untuk menurunkan pasien dari mobil, namun keluarga pasien dari awal datang sudah marah-marah," katanya di Toboali, Selasa.

Menurutnya kejadian ini hanya kesalahan komunikasi saja, karena mungkin keluarga sedang panik melihat kondisi pasien.

"Ini hanya miss komunikasi saja, maklum saja mungkin keluarga sedang panik dan kejadian ini juga ada saksinya dari keluarga pasien lain yang sedang dirawat," ujarnya.

Salah satu warga Desa Nadung, Payung, Fredi mengaku sangat kecewa dengan pelayanan Puskesmas Payung karena telah menolak orang tuanya saat berobat.

"Waktu itu Senin (16/7) sekitar pukul 19.00 WIB kondisi pasien Jum`ah (65) sedang gawat darurat, namun perawat enggan melayani sehingga pasien dibawa ke Puskesmas Simpang Rimba," jelasnya.

Menurut dia alasan pihak puskesmas tidak mau melayani orang tuanya lantaran tim medis lelah. Pada akhirnya orang tuanya pada malam hari itu juga langsung dibawa ke Puskesmas Kecamatan Simpang Rimba.

Padahal Puskesmas Payung operasionalnya 24 jam dengan slogan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun), namun sayangnya slogan tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, tentu kami sangat kecewa dan terluka karena mengingat puskesmas adalah salah satu tempat pelayanan publik, lanjutnya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018