Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Ratusan pelajar dan mahasiswa se-kota Pangkalpinang memadati Gor Sahabudin, guna mengikuti dialog nasional "Indonesia Maju" bersama Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi dan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara serta Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan.
"Kami senang bisa hadir disini karena bisa bertemu Pak Menteri dan Pak Gubernur serta teman-teman dari sekolah lain dan dapat berdialog bersama menambah wawasan kami," kata salah seorang siswa SMK Negeri 1 Pangkalpinang, Sinta, di Pangkalpinang, Rabu.
Dalam dialog nasional ini Menteri Perhubungan RI, Budi karya Sumadi mengajak pelajar dan mahasiswa mematuhi rambu lalu lintas serta menyosialisasikan penggunaan kelengkapan lalu lintas seperti helm yang wajib berstandar SNI.
"Penggunaan kelengkapan lalu lintas sangat penting untuk keselamatan diri, dan ini harus dimulai dari diri sendiri," kata Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, saat berdialog bersama pelajar dan mahasiswa.
Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara memaparkan pentingnya penggunaan media sosial (medsos) dan mengajak para pelajar dan mahasiswa untuk bijak menggunakan medsos dan hindari berita hoaks.
"Masyarakat punya hak akses ke internet, untuk itu kita harus gunakan medsos dengan bijak. Postinglah hal-hal positif, jangan negatif. Karena pemerintah gencar membangun internet berkecepatan tinggi," ujarnya.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan menambahkan pada kesempatan ini para pelajar dan mahasiswa bebas menyampaikan aspirasinya kepada para menteri untuk mendukung kemajuan pembangunam di Babel.
"Pelajar dan mahasiswa harus mampu bicara didepan para menteri untuk mengungkapkan pandangan, kritik dan harapan mereka terhadap pembangunan daerah, untuk meningkatkan wawasan dan kualitas mereka sebagai generasi muda," ujarnya.
Dalam dialog nasional ini para pelajar dan mahasiswa diminta mengungkapkan harapan dan pandangannya terhadap pembangunan dan kemajuan daerah serta mengikuti tanya jawab dengan hadiah sepeda listrik, laptop dan gadget dari Menteri Perhubungan dan Menteri Komunikasi dan Informatika RI.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami senang bisa hadir disini karena bisa bertemu Pak Menteri dan Pak Gubernur serta teman-teman dari sekolah lain dan dapat berdialog bersama menambah wawasan kami," kata salah seorang siswa SMK Negeri 1 Pangkalpinang, Sinta, di Pangkalpinang, Rabu.
Dalam dialog nasional ini Menteri Perhubungan RI, Budi karya Sumadi mengajak pelajar dan mahasiswa mematuhi rambu lalu lintas serta menyosialisasikan penggunaan kelengkapan lalu lintas seperti helm yang wajib berstandar SNI.
"Penggunaan kelengkapan lalu lintas sangat penting untuk keselamatan diri, dan ini harus dimulai dari diri sendiri," kata Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, saat berdialog bersama pelajar dan mahasiswa.
Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara memaparkan pentingnya penggunaan media sosial (medsos) dan mengajak para pelajar dan mahasiswa untuk bijak menggunakan medsos dan hindari berita hoaks.
"Masyarakat punya hak akses ke internet, untuk itu kita harus gunakan medsos dengan bijak. Postinglah hal-hal positif, jangan negatif. Karena pemerintah gencar membangun internet berkecepatan tinggi," ujarnya.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan menambahkan pada kesempatan ini para pelajar dan mahasiswa bebas menyampaikan aspirasinya kepada para menteri untuk mendukung kemajuan pembangunam di Babel.
"Pelajar dan mahasiswa harus mampu bicara didepan para menteri untuk mengungkapkan pandangan, kritik dan harapan mereka terhadap pembangunan daerah, untuk meningkatkan wawasan dan kualitas mereka sebagai generasi muda," ujarnya.
Dalam dialog nasional ini para pelajar dan mahasiswa diminta mengungkapkan harapan dan pandangannya terhadap pembangunan dan kemajuan daerah serta mengikuti tanya jawab dengan hadiah sepeda listrik, laptop dan gadget dari Menteri Perhubungan dan Menteri Komunikasi dan Informatika RI.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018