Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung terus melakukan patroli malam guna mengurangi kegiatan penyakit masyarakat di kota itu.
"Patroli itu dilakukan di enam titik rawan seperti sekitar Taman Mandara, Kecamatan Girimaya, Pekuburan China, Lapangan bola Keluarahan Pasir Putih, Stadion Depati Amir dan sekitar Hotel Jatiwisata yang diduga sering menjadi arena transaksi para pekerja seks komersial (PSK)," ungkap Kepala Badan Kesbangpol Kota Pangkalpinang, Anggo Rusdi, Senin.
Ia mengatakan, patroli tersebut dilakukan setiap malam, bahkan untuk setiap malam Kamis dan malam Minggu hampir tidak pernah absen.
"Sejauh ini setiap dilakukan razia pasti kita selalu menjaring anak-anak remaja yang kebanyakan masih di bawah umur. Sekitar 30 persen anak perempuan yang dijaring tidak perawan lagi," katanya.
Menurutnya, patroli yang sering mereka lakukan selain berdasarkan agenda, juga dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat mengenai aktivitas anak-anak remaja yang dinilai meresahkan.
"Untuk anak-anak remaja yang terjaring razia, akan langsung dipanggil orang tuanya. Selain itu mereka harus membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya," jelasnya.
Ia menilai, selama ini anak-anak remaja yang sudah pernah terjaring razia dan pernah membuat surat pernyataan tidak pernah terjaring razia untuk kedua kalinya.
"Dengan patroli rutin yang sering dilakukan, angka kenakalan remaja di Kota Pangkalpinang saat ini mengalami penurunan dan diharapkan dapat terus menekan angka kenakalan remaja tersebut.
Selain itu, untuk membantu menekan angka kenakalan remaja di kota itu, dia berharap kepada masyarakat khususnya orang tua untuk lebih memerhatikan anak-anaknya setiap mereka ke luar malam.
"Dengan pengawasan yang dilakukan orang tua masing-masing, bisa dipastikan kenakalan remaja di Kota Pangkalpinang bisa turun dengan sendirinya," ujar Anggo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Patroli itu dilakukan di enam titik rawan seperti sekitar Taman Mandara, Kecamatan Girimaya, Pekuburan China, Lapangan bola Keluarahan Pasir Putih, Stadion Depati Amir dan sekitar Hotel Jatiwisata yang diduga sering menjadi arena transaksi para pekerja seks komersial (PSK)," ungkap Kepala Badan Kesbangpol Kota Pangkalpinang, Anggo Rusdi, Senin.
Ia mengatakan, patroli tersebut dilakukan setiap malam, bahkan untuk setiap malam Kamis dan malam Minggu hampir tidak pernah absen.
"Sejauh ini setiap dilakukan razia pasti kita selalu menjaring anak-anak remaja yang kebanyakan masih di bawah umur. Sekitar 30 persen anak perempuan yang dijaring tidak perawan lagi," katanya.
Menurutnya, patroli yang sering mereka lakukan selain berdasarkan agenda, juga dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat mengenai aktivitas anak-anak remaja yang dinilai meresahkan.
"Untuk anak-anak remaja yang terjaring razia, akan langsung dipanggil orang tuanya. Selain itu mereka harus membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya," jelasnya.
Ia menilai, selama ini anak-anak remaja yang sudah pernah terjaring razia dan pernah membuat surat pernyataan tidak pernah terjaring razia untuk kedua kalinya.
"Dengan patroli rutin yang sering dilakukan, angka kenakalan remaja di Kota Pangkalpinang saat ini mengalami penurunan dan diharapkan dapat terus menekan angka kenakalan remaja tersebut.
Selain itu, untuk membantu menekan angka kenakalan remaja di kota itu, dia berharap kepada masyarakat khususnya orang tua untuk lebih memerhatikan anak-anaknya setiap mereka ke luar malam.
"Dengan pengawasan yang dilakukan orang tua masing-masing, bisa dipastikan kenakalan remaja di Kota Pangkalpinang bisa turun dengan sendirinya," ujar Anggo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014