Simpangkatis (Antaranews Babel) - Tiga desa di Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih menolak rencana pembangunan tempat pengelolaan akhir sampah terpadu (TPAST) di daerah itu.

"Penolakan itu terjadi mungkin warga masih berpikir desa mereka hanya untuk tempat membuang sampah, padahal konsepnya adalah pengelolaan dan pengolahan sampah jadi bermanfaat," kata Camat Simpangkatis, Aisyah Sisilia di Simpangkatis, Kamis.

Ia menjelaskan, pro dan kontra dalam sebuah pembangunan suatu hal yang wajar, maka tugas pemerintah adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar setiap program bisa diterima.

"Kalau ada penolakan silakan saja, mungkin mereka belum paham, maka nanti semuanya akan diundang dan dijelaskan apa manfaat bagi warga dengan keberadaan tempat pengelolaan akhir sampah tersebut," katanya.

Ia mengharapkan pro dan kontra tidak menimbulkan kisruh di masyarakat sehingga merusak persaudaraan serta kekompakan antarwarga.

"Saya sebagai camat tentu ingin semua warga kompak, rukun dan damai serta mendukung setiap program pembangunan daerah karena setiap pembangunan tentu muaranya untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia menyebutkan tempat pengelolaan akhir sampah tersebut dibangun dengan memperhatikan kajian teknis sehingga apa yang dikhawatirkan warga tidak akan terjadi.

"Kami mengimbau masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan daerah karena manfaatnya adalah untuk masyarakat juga," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018