Pangkalpinang (Antaranews Babel) - PT PLN menggandeng lima perguruan tinggi negeri (PTN) yakni UI, ITB, UGM, ITS dan Uncen bersama TNI AD serta LAPAN guna mewujudkan Papua Terang.

Keterangan pers yang diterima Antara di Pangkalpinang, Sabtu, menyebutkan kerja sama tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan akses masyarakat dalam mendapatkan listrik serta untuk mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat.

"Dalam hal ini PLN ikut berupaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi serta melistriki desa-desa yang belum berlistrik, termasuk di Indonesia Bagian Timur," kata Direktur Human Capital Management PLN, Muhamad Ali.

Bumi Cendrawasih ditargetkan terlistriki oleh PLN hingga 99 persen pada 2019. Kondisi kelistrikan Papua dan Papua Barat saat ini memiliki daya mampu pembangkit sebesar 358,41 MW dengan beban puncak 294,24 MW, transmisi sepanjang 218 KMS dan gardu induk berkapasitas 144 MVA.

Di Papua dan Papua Barat ada sebanyak 4.535 desa dan terus mengalami pemekaran. Untuk rasio desa berlistrik di Papua dan Papua Barat saat ini adalah 30,39 persen.

Untuk itu, PLN akan terus melistriki desa di tanah Papua tanpa terkecuali. Sekitar 1.200 desa yang akan dilistriki PLN di Papua dan Papua Barat pada tahun ini diantaranya 415 desa yang akan disurvei oleh peserta Ekspedisi Papua Terang.

"Total peserta yang akan mengikuti Ekspedisi Papua Terang ada lebih dari 500 orang yang terdiri atas mahasiswa dari lima PTN bersama akademisi, pegawai PLN yang menjadi relawan, TNI AD dan LAPAN yang akan disebar ke 415 desa dari lima posko yang dituju, yaitu Posko Jayapura, Posko Wamena, Posko Nabire, Posko Timika, dan Posko Merauke," jelasnya.

Tim Ekspedisi Papua Terang ini akan membantu PLN memberikan edukasi kepada masyarakat Papua dan menjalankan survei yang mencakup survei data desa, survei potensi energi baru dan terbarukan, serta survei pembangunan sistem kelistrikan desa.?

Hasil dari kegiatan ini menjadi masukan bagi PLN untuk mengakselerasi pembangunan kelistrikan di Papua berdasarkan potensi dan kearifan lokal di masing-masing lokasi.?

Sebelum berangkat ke Papua dan Papua Barat pada 28 Juli 2018, para peserta diberikan pembekalan mulai dari pembangunan jiwa korsa dari TNI AD, pengenalan masyarakat Papua dan topografi wilayah dari Papua Center UI, pemanfaatan data penginderaan jauh dari LAPAN, serfta workshop fotografi dan jurnalistik dari pakar media massa.?

Selain itu peserta juga diberikan vaksinasi dan penyuluhan kesehatan serta mendapatkan asuransi kesehatan selama melaksanakan ekspedisi dua bulan ke depan.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018