Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengimbau nelayan tradisional untuk melapor sebelum melaut guna mengantisipasi kecelakaan selama cuaca ekstrem di perairan daerah itu.

"Selama ini kesadaran nelayan untuk melaporkan keberangkatan kapal masih rendah," kata  Kepala Subseksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Pangkalbalam Harlansyah di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan nelayan melapor sebelum melaut ini berdasarkan  penundaan keberangkatan kapal ini berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 003/Ksop.Pkblm/2018 tentang Perkiraan Potensi Gelombang Tinggi dari BMKG.

Selain itu, melapor sebelum melaut ini juga untuk KSOP mudah memantau keberadaan dan memberikan bantuan apabila terjadi kecelakaan selama beraktivitas menangkap ikan di tengah laut.

"Kami sudah beberapa kali menyosialisasikan hal ini kepada nelayan, namun hingga saat ini belum ada nelayan tradisional yang melaporkan keberangkatan kapalnya," ujarnya.

Menurut dia saat ini kondisi cuaca di perairan cukup ekstrim yang ditandai gelombang tinggi disertai angin kencang yang membahayakan keselamatan nelayan.

"Kondisi cuaca ini sangat rentan terjadi kecelakaan, apalagi kapal tangkap ikan nelayan belum dilengkapi alat keselamatan yang memadai," katanya.

Oleh karena itu, diimbau nelayan tidak memaksakan diri untuk melaut hingga kondisi cuaca kembali membaik untuk aktivitas penangkapan ikan.

"Dalam waktu dekat ini kita akan kembali menyosialisasikan keselamatan berlayar ini, guna meningkatkan kesadaran nelayan untuk melapor sebelum melaut," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018