Sungailiat (Antaranews Babel) - Sebanyak 20 pendonor darah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendapat penghargaan dari Palang Merah Indonesia daerah itu karena sudah mendonorkan darah lebih dari 75 kali.

"Para pendonor dianugerahi penghargaan dalam acara hari donor darah sedunia tahun 2018," kata Ketua Panitia Hari Donor Darah Sedunia 2018 Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Suryati di Sungailiat, Minggu.

Pemberian penghargaan kepada pendonor yang aktif tersebut dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi dan akan semakin membuat masyarakat mengerti tentang donor darah.

Menurut dia, hal ini juga diharapkan memotivasi bagi pendonor darah yang baru agar turut serta melakukan donor darah. Peserta yang diberi penghargaan adalah mereka yang aktif mendonor lebih dari 75 kali bahkan ada yang lebih dari 100 kali.

"Penghargaan yang diberikan berupa emas 24 karat bagi 20 pendonor dan bantuan sosial bagi 120 pendonor lainnya," katanya.

Sementara, Ketua PMI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Noerhari Astuti mengatakan, PMI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam mewujudkan kepedulian bertepatan hari donor sedunia dengan memberikan penghargaan bagi pendonor aktif.

"Terimakasih kepada pendonor darah yang telah mendonorkan darah secara sukarela, setetes darah bapak ibu bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Setetes darah bapak ibu melanjutkan harapan hidup bagi penerimanya," katanya.

Menurut dia, penghargaan yang diberikan tidak sebanding dengan perbuatan yang telah dilakukan para pendonor darah.

Bupati Bangka, Tarmizi mengatakan, pekerjaan PMI cukup banyak karena Indonesia membutuhkan 5,1 juta kantung darah per tahun, sedangkan pertumbuhan pendonor darah hanya 2 persen. Darah dibutuhkan untuk ibu melahirkan, pasien dengan hemodialisa dan sebagainya, sehingga sangatlah penting bagi yang membutuhkan.

Di Kabupaten Bangka telah ada aplikasi si Dora (Donor Darah) sebagai dukungan untuk meningkatan aktivitas donor darah di Kabupaten Bangka. Diharap semua potensi pendonor darahyang rata-rata mendonor setiap 12 minggu dapat terdata.

"Harapan saya ini berjalan baik, tersedia darah dengan baik, tentunya darah juga harus diolah lagi, ini sebagai bentuk amal jariyah kita," katanya.

Sementara, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diiwakili Kepala Dinas Kesehatan, Mulyono mengatakan, darah merupakan kebutuhan penting bagi pasien darurat di Indonesia tiap minggu dibutuhkan 4 ribu kantong darah dan baru terpenuhi hanya 50 persen saja.

"Kita di Babel masih kekurangan sehingga saya sering mendapat informasi darah sangat penting dan dibutuhkan hampir di setiap rumah sakit," kata Mulyono.

Ditambahkannya, aplikasi Si Dora di Kabupaten Bangka perlu disampaian kepada pendonor yang telah mencapai tiga bulan untuk kembali mendonor serta lebih mengaktifkan unit transfusi darah yang ada.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018