Koba (Antaranews Babel) - Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyarankan para petani lada di daerah itu menggunakan junjung hidup, untuk menekan biaya produksi.

"Kami menyarankan kepada petani lada menggunakan junjung hidup, bisa menekan biaya produksi karena junjung lebih tahan lama," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, Rusli Khaidir di Koba, Kamis.

Ia menjelaskan, selama ini kebanyakan para petani lada menggunakan junjung mati yang tidak bertahan lama sehingga harus diganti dan menambah biaya produksi.

"Justeru itu, saat kondisi harga lada anjlok sekarang ini yang harus ditekan adalah biaya produksi dan salah satunya adalah dengan menggunakan junjung atau tajar hidup," katanya.

Ia juga mengatakan, menggunakan junjung hidup selain mampu menekan biaya produksi juga bisa meningkatkan produktifitas serta kualitas lada karena junjung hidup bisa berfungsi sebagai pupuk alami.

"Petani lada juga didorong menggunakan pupuk organik dari hasil olahan sendiri dan melakukan pembibitan sendiri untuk menekan biaya produksi," katanya.

Ia mengatakan, tahun ini pemerintah daerah membantu para petani lada dalam penyediaan bibit unggul dan peralatan panen lainnya terutama bagi petani yang membuka lahan baru dan peremajaan.

"Beberapa kebijakan strategis sedang dijalankan pemerintah daerah untuk kembali mendongkrak harga lada dan meningkatkan produksi dari 0,67 ons per batang menjadi 1 kilogram per batang," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018