Sungailiat (Antaranews Babel) - Dana kompensasi kapal isap produksi (KIP) yang diinginkan warga nelayan pesisir di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akhirnya bisa dicairkan panitia pengurus melalui kepala lingkungan (Kaling) masing-masing.

"Kita pihak kecamatan hanya memfasilitasi sesuai petunjuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka agar mempertemukan warga yang pro dan kontra saja," kata Camat Sungailiat Kabupaten Bangka, Suhardi di Sungailiat, Kamis.

Dikatakannya, berdasarkan hasil pertemuan antara kedua belah pihak di ruang camat disaksikan pihak Kepolisian Sektor Sungailiat dan perwakilan dari PT Timah tbk serta lurah dan kaling, dana kompensasi dicairkan secepatnya melalui kaling setempat.

Menurut dia, dana kompensasi yang diharapkan warga nelayan pesisir sebesar Rp 1 miliar lebih terbagi untuk 10 kaling dengan jumlah warga yang bervariasi ditempatnya.

"Terimanya berapa perkaling kita tidak ikut campur, yang jelas dibayar melalui kalingnya masing-masing Seni pada tanggal 20 Agustus 2018 ini," katanya.

Permasalahan pencairan dana kompensasi KIP ini sudah sejak Februari lalu, tapi disebabkan beberapa hal terkhusus tata cara pencairan sehingga sempat tersendat dan timbul permasalahan di masyarakat pesisir.

Warga nelayan pesisir beberapa waktu sebelumnya sudah menyampaikan masalah ini ke Pemkab Bangka dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka untuk diselesaikan yang akhirnya sempat dilaporkan warga ke pihak berwajib.

"Kemarin (Rabu) mereka ke mari dan ke Pemkab Bangka, sesuai petunjuk hari ini (Kamis) dimusyawarahkan lagi, alhamdulillah selesai," katanya.

Sementara, Kapolres Bangka, AKBP Budi Ariyanto diwakili Kapolsek Sungailiat, AKP Yudha Wicaksono, mengatakan pihaknya menurunkan sebanyak 30 orang anggota dari Polres Bangka dan anggota polsek dibantu 20 orang anggota Satpol PP Bangka guna mengamankan jalannya pertemuan.

"Pengawasan kita tidak ada keributan semuanya berjalan aman dan lancar sejak dimulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga selesai pukul 12.00 WIB," katanya.

Ditambahkannya, kendati warga yang pro dan kontra datang dengan jumlah besar tetapi sudah mengerti hukum maka tidak ada gesekkan antara keduanya.

Ia mengharapkan kondisi aman, tentram dan damai selalu terjaga di lingkungan masyarakat setempat, sehingga keamanan dan ketertiban dimasyarakat tetap terjaga.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018