Jakarta (Antaranews Babel) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjalin kerja sama dengan United Nations Children`s Fun (UNICEF) untuk dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa termasuk pendidikan.
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, mengatakan kerja sama antara Kemendes PDTT dan UNICEF dilakukan dalam rangka mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di desa.
Sebab menurutnya, kualitas sumber daya manusia adalah penentu maju atau tidaknya Negara Indonesia.
"Masih banyak anak-anak kita yang pendidikannya masih rendah. Kerja sama antara Kementerian Desa dan UNICEF adalah untuk meningkatkan kualitas anak-anak untuk terlepas dari stunting dan membantu pendidikan mulai dari PAUD dan seterusnya," ujar dia.
Ia mengatakan, Indonesia pada tahun 2050 diprediksi akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor empat dunia. Menurut dia, hal tersebut tidak akan terwujud jika Indonesia tidak bisa mengatasi persoalan sumber daya manusia dan stunting.
"Kami telah berhasil menurunkan stunting dari 37 persen menjadi 27 persen. Angka 27 persen masih sangat tinggi. Tapi kalau kita konsisten menurunkan angka stunting ini, mudah-mudahan dalam waktu dekat tidak ada lagi anak-anak kita yang mengalami stunting."
Menteri Eko memberikan apresiasi terhadap UNICEF yang telah memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan anak Indonesia.
Ia berharap kerja sama Kemendes PDTT dan UNICEF tersebut dapat terus ditingkatkan dan berhasil menyiapkan SDM berkualitas, untuk menyongsong Indonesia menjadi Negara maju di tahun 2050 mendatang.
"Anak-anak kita adalah masa depan bangsa kita dan UNICEF memberikan perhatian yang sangat besar sekali terhadap masa depan anak-anak kita. Untuk menjadi Negara maju SDM itu penting sekali. Untuk menuju SDM maju kita harus mulai dari anak-anak."
Di samping itu ia mengungkapkan, Indonesia memiliki program dana desa yang menyalurkan dana langsung ke desa, yang mana dana tersebut dapat digunakan untuk membangun infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.
Menurut dia, dana desa hingga saat ini telah membangun sepanjang 123.858 kilometer jalan desa, ribuan unit sanitasi air bersih, toilet, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan ribuan infrastruktur desa lainnya.
"Dengan dana desa kita juga mendorong agar desa mandiri secara ekonomi, sehingga masyarakat mampu memenuhi kebutuhannya, misalkan membangun toilet sendiri," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, mengatakan kerja sama antara Kemendes PDTT dan UNICEF dilakukan dalam rangka mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di desa.
Sebab menurutnya, kualitas sumber daya manusia adalah penentu maju atau tidaknya Negara Indonesia.
"Masih banyak anak-anak kita yang pendidikannya masih rendah. Kerja sama antara Kementerian Desa dan UNICEF adalah untuk meningkatkan kualitas anak-anak untuk terlepas dari stunting dan membantu pendidikan mulai dari PAUD dan seterusnya," ujar dia.
Ia mengatakan, Indonesia pada tahun 2050 diprediksi akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor empat dunia. Menurut dia, hal tersebut tidak akan terwujud jika Indonesia tidak bisa mengatasi persoalan sumber daya manusia dan stunting.
"Kami telah berhasil menurunkan stunting dari 37 persen menjadi 27 persen. Angka 27 persen masih sangat tinggi. Tapi kalau kita konsisten menurunkan angka stunting ini, mudah-mudahan dalam waktu dekat tidak ada lagi anak-anak kita yang mengalami stunting."
Menteri Eko memberikan apresiasi terhadap UNICEF yang telah memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan anak Indonesia.
Ia berharap kerja sama Kemendes PDTT dan UNICEF tersebut dapat terus ditingkatkan dan berhasil menyiapkan SDM berkualitas, untuk menyongsong Indonesia menjadi Negara maju di tahun 2050 mendatang.
"Anak-anak kita adalah masa depan bangsa kita dan UNICEF memberikan perhatian yang sangat besar sekali terhadap masa depan anak-anak kita. Untuk menjadi Negara maju SDM itu penting sekali. Untuk menuju SDM maju kita harus mulai dari anak-anak."
Di samping itu ia mengungkapkan, Indonesia memiliki program dana desa yang menyalurkan dana langsung ke desa, yang mana dana tersebut dapat digunakan untuk membangun infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.
Menurut dia, dana desa hingga saat ini telah membangun sepanjang 123.858 kilometer jalan desa, ribuan unit sanitasi air bersih, toilet, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan ribuan infrastruktur desa lainnya.
"Dengan dana desa kita juga mendorong agar desa mandiri secara ekonomi, sehingga masyarakat mampu memenuhi kebutuhannya, misalkan membangun toilet sendiri," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018