Jakarta (Antaranews Babel) - Kontingen Jepang mengakui atlet-atlet China masih unggul pada semua cabang olahraga yang digelar dalam Asian Games 2018 yang berlangsung di Indonesia pada 18 Agustus - 2 September.
"Kami tidak hanya berorientasi pada hasil target dalam Asian Games di sini. Kami harus melihat secara detail penampilan atlet-atlet kami demi persiapan pada Olimpiade Tokyo dua tahun mendatang," kata Ketua Olimpiade Jepang Yasuhiro Yamashita dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu.
Kontingen Negeri Sakura itu akan menghadapi perlawanan ketat dari kontingen Negeri Panda pada sejumlah cabang olahraga dalam Asian Games ke-18 seperti atletik, renang, senam, dan tenis meja.
"Kami memang terkenal unggul pada cabang seperti judo, gulat, ataupun layar," ujar pria berusia 61 tahun itu.
Yamashita menyatakan kekalahan tim bola basket putri Jepang 73-105 dari tim China serta kekalahan tim polo air putri Jepang 8-12 dari tim putri China dapat menjadi pelajaran bagi atlet-atlet kontingen Negeri Matahari Terbit itu menuju Olimpiade Tokyo 2020.
"Kami bersyukur dapat unggul pada beberapa tahun terakhir pada cabang bulu tangkis setelah kehadiran pelatih dari Indonesia," katanya.
Komite Olimpiade Jepang, lanjut Yamashita, akan fokus pada perkembangan penampilan setiap atletnya dalam Asian Games demi mencapai target peringkat ketiga Olimpiade 2020 dengan total 30 medali emas.
"Tim China masih superior atas kami. Tapi, kami harus tantang mereka untuk meningkatkan penampilan dan kualitas atlet kami. Jika China dan Jepang semakin kuat itu akan membawa pada kekuatan Asia dalam Olimpiade," katanya.
Yamashita menambahkan Asian Games 2018 dan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi motivasi bagi atlet-atlet muda Jepang untuk turut serta dan menampilkan keunggulan mereka.
"Kami banyak menemukan atlet-atlet berkembang pada generasi muda kami. Kami ingin menarik seluruh kekuatan yang kami punya di semua sektor untuk mengombinasikan kekuatan bukan hanya dari komite olimpiade melainkan juga pada pengurus cabang olahraga, pemerintah, dan panitia penyelenggara," ujar Yamashita.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami tidak hanya berorientasi pada hasil target dalam Asian Games di sini. Kami harus melihat secara detail penampilan atlet-atlet kami demi persiapan pada Olimpiade Tokyo dua tahun mendatang," kata Ketua Olimpiade Jepang Yasuhiro Yamashita dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu.
Kontingen Negeri Sakura itu akan menghadapi perlawanan ketat dari kontingen Negeri Panda pada sejumlah cabang olahraga dalam Asian Games ke-18 seperti atletik, renang, senam, dan tenis meja.
"Kami memang terkenal unggul pada cabang seperti judo, gulat, ataupun layar," ujar pria berusia 61 tahun itu.
Yamashita menyatakan kekalahan tim bola basket putri Jepang 73-105 dari tim China serta kekalahan tim polo air putri Jepang 8-12 dari tim putri China dapat menjadi pelajaran bagi atlet-atlet kontingen Negeri Matahari Terbit itu menuju Olimpiade Tokyo 2020.
"Kami bersyukur dapat unggul pada beberapa tahun terakhir pada cabang bulu tangkis setelah kehadiran pelatih dari Indonesia," katanya.
Komite Olimpiade Jepang, lanjut Yamashita, akan fokus pada perkembangan penampilan setiap atletnya dalam Asian Games demi mencapai target peringkat ketiga Olimpiade 2020 dengan total 30 medali emas.
"Tim China masih superior atas kami. Tapi, kami harus tantang mereka untuk meningkatkan penampilan dan kualitas atlet kami. Jika China dan Jepang semakin kuat itu akan membawa pada kekuatan Asia dalam Olimpiade," katanya.
Yamashita menambahkan Asian Games 2018 dan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi motivasi bagi atlet-atlet muda Jepang untuk turut serta dan menampilkan keunggulan mereka.
"Kami banyak menemukan atlet-atlet berkembang pada generasi muda kami. Kami ingin menarik seluruh kekuatan yang kami punya di semua sektor untuk mengombinasikan kekuatan bukan hanya dari komite olimpiade melainkan juga pada pengurus cabang olahraga, pemerintah, dan panitia penyelenggara," ujar Yamashita.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018