Pangkalpinang (Antara Babel) - Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bangka Belitung Deddy Yulianto mengatakan calon anggota legislatif perempuan harus berkarakter dan memiliki pribadi baik untuk meraih simpati masyarakat.
"Kita mengharapkan caleg perempuan memiliki etika sopan santun yang baik untuk mendapatkan massa selama berkampanye," katanya di Pangkalpinang, Jumat.
Menurut dia, caleg yang memiliki materi banyak belum tentu memiliki massa, karena mereka tidak berkarakter, beretika, dan lainnya dalam menyampaikan visi misi selama masa kampanye.
Sebaliknya, caleg yang tidak memiliki materi tetapi memiliki massa karena mereka memiliki nilai positif kepribadian baik yang menjadi cerminan dan pegangan masyarakat untuk memilih caleg tersebut.
"Sekarang ini bukan musimnya mengumpulkan massa di lapangan dalam jumlah besar, itu hanya akan menghamburkan dana saja. Tetapi lebih pada kampanye dengan karakter yang dibangun di hati para pemilih," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini, masyarakat sudah cerdas untuk memilih wakil rakyat di parlemen. Mereka menilai caleg tersebut jujur, amanah dan berkarakter serta mampu memperjuangkan aspirasi dan hak-haknya di parlemen.
"Kita harus bercermin pada Pemilu Legislatif 2009, banyak caleg yang memiliki modal berkampanye besar, tetapi mereka tidak terpilih atau duduk di legislatif,karena pilihan masyarakat lebih terarah, terurukur, sehingga diperlukan caleg-caleg yang berkualitas untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, pada Pemilu 2014 lebih menekankan karakter pribadi seseorang, karena memiliki karakter maka caleg tidak perlu kampanye. Malah banyak orang yang akan mengkampanyekan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain itu, kata dia, dengan karakter, caleg akan lebih hemat biaya, dan demokrasi akan menjadi lebih sehat. Bahkan jika pada Pemilu 2014 seorang caleg tidak mempunyai karakter, maka kemungkinan terbesar yang akan terjadi adalah politik uang.
"Yang mampu mengalahkan politik uang adalah karakter. Caleg yang tidak berkarakter akan menggunakan segala cara untuk menarik simpati, bahkan tidak tertutup kemungkinan dengan politik uang," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan pada pemilu nanti masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan memilih caleg-caleg yang berkualitas.
"Kami terus berupaya meningkatkan pendidikan, kualitas caleg-caleg ini, agar mereka dapat membawa perubahan yang baik kepada bangsa ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Kita mengharapkan caleg perempuan memiliki etika sopan santun yang baik untuk mendapatkan massa selama berkampanye," katanya di Pangkalpinang, Jumat.
Menurut dia, caleg yang memiliki materi banyak belum tentu memiliki massa, karena mereka tidak berkarakter, beretika, dan lainnya dalam menyampaikan visi misi selama masa kampanye.
Sebaliknya, caleg yang tidak memiliki materi tetapi memiliki massa karena mereka memiliki nilai positif kepribadian baik yang menjadi cerminan dan pegangan masyarakat untuk memilih caleg tersebut.
"Sekarang ini bukan musimnya mengumpulkan massa di lapangan dalam jumlah besar, itu hanya akan menghamburkan dana saja. Tetapi lebih pada kampanye dengan karakter yang dibangun di hati para pemilih," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini, masyarakat sudah cerdas untuk memilih wakil rakyat di parlemen. Mereka menilai caleg tersebut jujur, amanah dan berkarakter serta mampu memperjuangkan aspirasi dan hak-haknya di parlemen.
"Kita harus bercermin pada Pemilu Legislatif 2009, banyak caleg yang memiliki modal berkampanye besar, tetapi mereka tidak terpilih atau duduk di legislatif,karena pilihan masyarakat lebih terarah, terurukur, sehingga diperlukan caleg-caleg yang berkualitas untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, pada Pemilu 2014 lebih menekankan karakter pribadi seseorang, karena memiliki karakter maka caleg tidak perlu kampanye. Malah banyak orang yang akan mengkampanyekan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain itu, kata dia, dengan karakter, caleg akan lebih hemat biaya, dan demokrasi akan menjadi lebih sehat. Bahkan jika pada Pemilu 2014 seorang caleg tidak mempunyai karakter, maka kemungkinan terbesar yang akan terjadi adalah politik uang.
"Yang mampu mengalahkan politik uang adalah karakter. Caleg yang tidak berkarakter akan menggunakan segala cara untuk menarik simpati, bahkan tidak tertutup kemungkinan dengan politik uang," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan pada pemilu nanti masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan memilih caleg-caleg yang berkualitas.
"Kami terus berupaya meningkatkan pendidikan, kualitas caleg-caleg ini, agar mereka dapat membawa perubahan yang baik kepada bangsa ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014