Sungailiat (Antaranews Babel) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengajak para guru baik formal dan informal ikut memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah itu.

"Kegiatan asistensi penguat pembangunan berwawasan anti narkoba bagi kelompok masyarakat ini diikuti 30 orang peserta dari tiga kelompok," kata Ketua Pelaksana sekaligus Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Bangka, Abdul Manan di Sungailiat, Kamis.

Dikatakannya, kegiatan itu bertujuan mereview hasil koordinasi yang telah dilakukan sebelumnya serta mendorong kelompok masyarakat melaksanakan komitmennya.

Menurut dia, peserta diberikan materi yang dibutuhkan dan kegiatan ini untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami dalam melaksanakam advokasi atau kegiatan di lapangan.

"Kegiatan selama satu hari ini diikuti kelompok guru dari SMPN 4, YPK Air Kenanga dan Yayasan Bahrul Ulum," katanya.

Sementara, Kepala BNNK Bangka, Eva Agustina, mengatakan kegiatan asistensi pembangunan berwawasan anti narkoba merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan peran serta seluruh masyarakat maupun institusi.

Hal ini guna menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari ancaman lain atau menggantikan rasa aman masyarakat melalui upaya menciptakan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).

"Dewasa ini perkembangan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sangat mengkhawatirkan. Presiden RI menyatakan bahwa situasi darurat narkoba. Hal ini bisa dipahami karena peredaran gelap narkoba bukan hanya menyasar orang dewasa dan remaja saja melainkan juga anak-anak," katanya.

Dikatakannya, sebagian besar peredaran gelap narkoba dikendalikan dari dalam lembaga pemasyarakatan, kerugian ?akibat penyalahgunaan narkoba ditaksir sekitar Rp63,1 triliun.

BNN yang menangani permasalahan narkoba di tanah air dituntut untuk semakin gigih melakukan berbagai upaya strategis di bidang pencegahan.

"BNN menyadari bahwa setiap upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba tidak akan berhasil apabila tidak ada keterlibatan seluruh komponen masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, relawan anti narkoba diharapkan menjadi agen perubahan dan menggerakkan partisipasi aktif seluruh masyarakat bangsa dan negara dalam upaya pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Relawan anti narkoba bersedia mengabdi secara ikhlas tanpa pamrih dan tanpa diberikan imbalan, memiliki kemampuan dan kepedulian sebagai penggerak penyebarluasan informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

"Melihat pentingnya kegiatan asistensi penguatan pembangunan berwawasan anti narkoba ini maka diharapkan untuk dapat memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya," katanya.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018