Surabaya (Antaranews Babel) - Kepolisian meningkatkan keamanan di seluruh wilayah Surabaya untuk menjaga Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu kondusif usai dilakukan pembubaran terhadap kegiatan deklarasi#2019gantipesiden dan kerumunan massa yang menolaknya.

"Saya sudah arahkan kepada semua personel agar tetap siaga," kata  Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan kepada wartawan usai membubarkan aksi massa dari dua kubu di Surabaya, Minggu.

Massa dari dua kubu itu menggelar aksi di Jalan Indrapura Surabaya sejak sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, sejak pukul 06.00 WIB, mereka berkumpul di seputar kawasan Tugu Pahlawan.

Satu kubu ingin mendeklarasikan pada tahun 2019 ganti presiden, sedangkan kubu lainnya menentang dan lebih menyerukan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Segenap personel Polrestabes Surabaya dengan tegas membubarkan aksi dari dua kubu tersebut karena sejak sehari sebelumnya dinyatakan tidak mendapat izin dari Kepolisian Daerah setempat.

"Saya mengucapkan terima kasih karena semuanya bersemangat untuk menjaga Surabaya agar tetap aman. Masing-masing sepakat untuk menahan diri," ujarnya.

Rudi memerintahkan segenap personelnya untuk tetap bersiaga di seluruh wilayah Kota Surabaya setelah pembubaran aksi massa dari dua kubu tersebut.

"Sudah menjadi tugas kepolisian. Meski hari libur, polisi tetap harus berjaga," katanya.

Mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Selatan itu memastikan telah menempatkan personel di seluruh wilayah Kota Surabaya.

"Kami lebih memperketat penjagaan di beberapa wilayah yang berpotensi terjadi gangguan keamanan masyarakat," katanya.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/Hanif Nashrullah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018