Jayapura (Antara Babel) - 24 warga negara Papua Nugini (PNG), Minggu, terpaksa harus
melewati laut akibat pagar di perbatasan RI-PNG ditutup sejak Sabtu
(5/4).
Kepala Imigrasi Jayapura Gardu Tampubolon di Jayapura, Minggu mengatakan, dari 24 warga PNG itu hanya dua yang memiliki paspor, sedangkan sisanya menggunakan kartu lintas batas.
Puluhan warga PNG itu, kata Tampubolon, diantarkan oleh Konsul PNG di Jayapura Jack Aria hingga memasuki perairan PNG.
Dia mengatakan, sejak ditutupnya pagar perbatasan akibat tembak-menembak antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata di Skouw, seluruh pegawai imigrasi sudah ditarik dan pelayanan dialihkan ke Hamadi.
Transportasi yang digunakan tidak lagi melalui jalan darat tetapi laut, kata Tampubolon. Lewat jalan darat hanya membutuhkan 45 menit, sedangkan lewat laut sekitar tiga jam lebih karena tergantung cuaca.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
Kepala Imigrasi Jayapura Gardu Tampubolon di Jayapura, Minggu mengatakan, dari 24 warga PNG itu hanya dua yang memiliki paspor, sedangkan sisanya menggunakan kartu lintas batas.
Puluhan warga PNG itu, kata Tampubolon, diantarkan oleh Konsul PNG di Jayapura Jack Aria hingga memasuki perairan PNG.
Dia mengatakan, sejak ditutupnya pagar perbatasan akibat tembak-menembak antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata di Skouw, seluruh pegawai imigrasi sudah ditarik dan pelayanan dialihkan ke Hamadi.
Transportasi yang digunakan tidak lagi melalui jalan darat tetapi laut, kata Tampubolon. Lewat jalan darat hanya membutuhkan 45 menit, sedangkan lewat laut sekitar tiga jam lebih karena tergantung cuaca.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014