Koba, Babel (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menjadikan Desa Cambai sebagai sentra bawang merah, dengan mendorong kelompok tani untuk meningkatkan produksi.
"Potensi bawang merah di Desa Cambai ini memungkinkan untuk dijadikan salah satu desa sentra bawang merah," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh usai menghadiri kegiatan panen perdana bawang merah milik kelompok tani Patimura Desa Cambai, Selasa.
Bupati meminta daerah lain bisa mencontoh kelompok tani Patimura yang mampu memproduksi bawang merah lumayan banyak di atas lahan seluas satu hektare.
"Mereka hanya butuh waktu dua bulan untuk bisa panen, dengan biaya produksi rendah, cepat panen dan cepat menghasilkan uang sehingga mampu menambah pendapatan keluarga," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah terus mendorong masyarakat untuk kembali menggarap lahan pertanian terutama sektor hortikultura sebagai sektor alternatif selain pertambangan bijih timah.
"Masyarakat harus siap beralih ke sektor pertanian dan meninggalkan bijih timah karena memiliki prospek ekonomi jangka panjang jika ditekuni dengan baik," katanya.
Ibnu mengharapkan sinergitas antara pemprov, pemkab dan pemdes terjalin dengan baik untuk mendukung dari berbagai sektor seperti permodalan, teknologi pertanian, bibit, pupuk hingga pemasaran agar masyarakat siap beralih dari tambang.
"Tentu ini dilakukan secara perlahan karena tidak mudah beralih dari sektor pertambangan bijih ke sektor pertanian, namun kami yakin jika dilakukan secara bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Potensi bawang merah di Desa Cambai ini memungkinkan untuk dijadikan salah satu desa sentra bawang merah," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh usai menghadiri kegiatan panen perdana bawang merah milik kelompok tani Patimura Desa Cambai, Selasa.
Bupati meminta daerah lain bisa mencontoh kelompok tani Patimura yang mampu memproduksi bawang merah lumayan banyak di atas lahan seluas satu hektare.
"Mereka hanya butuh waktu dua bulan untuk bisa panen, dengan biaya produksi rendah, cepat panen dan cepat menghasilkan uang sehingga mampu menambah pendapatan keluarga," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah terus mendorong masyarakat untuk kembali menggarap lahan pertanian terutama sektor hortikultura sebagai sektor alternatif selain pertambangan bijih timah.
"Masyarakat harus siap beralih ke sektor pertanian dan meninggalkan bijih timah karena memiliki prospek ekonomi jangka panjang jika ditekuni dengan baik," katanya.
Ibnu mengharapkan sinergitas antara pemprov, pemkab dan pemdes terjalin dengan baik untuk mendukung dari berbagai sektor seperti permodalan, teknologi pertanian, bibit, pupuk hingga pemasaran agar masyarakat siap beralih dari tambang.
"Tentu ini dilakukan secara perlahan karena tidak mudah beralih dari sektor pertambangan bijih ke sektor pertanian, namun kami yakin jika dilakukan secara bersama," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018