Koba, Babel (Antaranews Babel) - Pemkab Bangka Tengah meminta Pemprov Kepulauan Bangka Belitung dapat melakukan pemetaan terhadap titik potensi bencana, sebagai gambaran awal sebelum melakukan antisipasi.

"Potensi bencana alam itu harus dipetakan dari awal sehingga bisa cepat tanggap dan segera dilakukan antisipasi," kata Wakil Bupati Bangka Tengah Yuliyanto di Koba, Rabu.

Ia menjelaskan, apel siaga bersama yang dilakukan relawan bencana pada Selasa (9/10) sebagai langkah awal untuk mengatur strategi dalam mengatasi bencana alam secara terpadu.

Dalam apel siaga bersama itu, ada komitmen dan tekad bersama untuk peduli bencana serta melakukan langkah tepat dalam mengatasinya.

Pemerintah daerah memiliki peran dalam memetakan titik rawan bencana dengan data yang akurat dan tingkat validasinya tidak diragukan lagi.

"Pemetaan titik rawan bencana ini sangat penting sebagai langkah antisipasi, jangan sampai sudah terjadi baru bertindak dan itu sama artinya kita kecolongan," katanya.

Ia mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menjadi koordinator untuk membangun sinergitas dengan berbagai kalangan dalam mengantisipasi bencana alam.

"Di Bangka Tengah belum terbentuk BPBD, saat ini masih bergabung dengan Kesbangpol dan kami berharap pada 2019 sudah berdiri sendiri dengan nomenklatur yang lengkap sehinga jelas tupoksinya," kata Yulianto.

Ia menambahkan, di Bangka Tengah bukan daerah rawan gempa dan tsunami namun harus diwaspadai adalah puting beliung, banjir, gelombang tinggi dan abrasi pantai yang berisiko terhadap warga pesisir.

"Secara geografis memang daerah ini aman dari gempa dan tsunami, namun harus diwaspadai bencana alam lainnya," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018