Jakarta (Antaranews Babel) - Duta Besar Indonesia untuk Bosnia- Herzegovina Amelia Achmad Yani menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kerja sama bilateral dengan Bosnia- Herzegovina.
"Hubungan bilateral Indonesia dengan Bosnia-Herzegovina sudah berlangsung sangat baik sehingga perlu ditingkatkan lagi. Saat tahun pertama saya bertugas hingga sekarang saya diterima sangat baik oleh masyarakat Bosnia-Herzegovina," ujar Amelia Achmad Yani di Jakarta, Rabu.
Pernyataan putri pahlawan revolusi Jenderal Achmad Yani itu disampaikan usai menyaksikan penandatanganan kerja sama pertukaran informasi antara Kantor Berita Antara dan Fena di Wisma Antara, Jakarta, Rabu.
Dubes Amelia telah menyusun upaya-upaya konkret untuk meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang.
Di bidang informasi, lanjut dia, Kedutaan Besar Indonesia di Sarajevo memfasilitasi pertemuan Kantor Berita Bosnia- Herzegovina Fena dengan Kantor Berita Indonesia Antara untuk melakukan pertukaran informasi dan data.
"Saya semangat sekali untuk memulai program kerja sama ini. Kami akan melakukan pertukaran jurnalis antara kedua negara. Saya akan undang Antara untuk ke Bosnia dan kalau bisa kita buat buku," kata dia.
Ia mengatakan Bosnia- Herzegovina mempunyai ikatan kuat dengan Indonesia.
"Di sana sudah ada dua buku tentang Indonesia yang ditulis oleh warga Bosnia- Herzegovina. Buku yang pertama menitikberatkan tentang Jenderal Achmad Yani dan buku yang kedua tentang KBRI Sarajevo. Artinya itu ada ikatan yang sangat kuat antara kedua negara," ujar Dubes Amelia.
Sementara itu di bidang pendidikan, kata dia, sebanyak empat universitas dari Bosnia-Herzegovina akan bekerja dengan Universitas Indonesia dan Universitas Jenderal Achmad Yani.
Keempat universitas dari Bosnia-Herzegovina yaitu Universitas Sarajevo, Universitas Tuzla, Universitas Zenica, dan Universitas Mostar.
"Jadi saya ingin ada pertukaran mahasiswa. Siswa Indonesia bisa tinggal di Bosnia untuk mempelajari bahasa dan budaya setempat selama tiga hingga enam bulan. Begitupun sebaliknya mahasiswa Bosnia bisa belajar bahasa dan budaya Indonesia," kata dia.
Kerja sama tersebut juga terkait pertukaran dosen untuk saling berbagi pengetahuan maupun pengalaman.
"Di sana mayoritas jurusan di universitas-universitas Bosnia-Herzegovina itu kedokteran, teknik, dan keperawatan. Universitas Indonesia dan Universitas Jenderal Achmad Yani juga mempunyai jurusan kedokteran, teknik, dan keperawatan. Universitas-universitas kedua negara bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman," kata dia.
Untuk bidang perdagangan, Dubes Amelia mengatakan sebanyak lima pengusaha Bosnia-Herzegovina akan mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke-33.
Trade Expo Indonesia itu berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang 24-28 Oktober 2018.
"Ada lima pengusaha Bosnia-Herzegovina yang menghadiri Trade Expo Indonesia. Di antara mereka, ada yang mencari ikan dari laut Indonesia untuk disuplai ke semua hotel di bosnia dan negara-negara balkan lainnya. Kemudian, ada yang lagi ingin membeli minyak sawit dan turunannya," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Hubungan bilateral Indonesia dengan Bosnia-Herzegovina sudah berlangsung sangat baik sehingga perlu ditingkatkan lagi. Saat tahun pertama saya bertugas hingga sekarang saya diterima sangat baik oleh masyarakat Bosnia-Herzegovina," ujar Amelia Achmad Yani di Jakarta, Rabu.
Pernyataan putri pahlawan revolusi Jenderal Achmad Yani itu disampaikan usai menyaksikan penandatanganan kerja sama pertukaran informasi antara Kantor Berita Antara dan Fena di Wisma Antara, Jakarta, Rabu.
Dubes Amelia telah menyusun upaya-upaya konkret untuk meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang.
Di bidang informasi, lanjut dia, Kedutaan Besar Indonesia di Sarajevo memfasilitasi pertemuan Kantor Berita Bosnia- Herzegovina Fena dengan Kantor Berita Indonesia Antara untuk melakukan pertukaran informasi dan data.
"Saya semangat sekali untuk memulai program kerja sama ini. Kami akan melakukan pertukaran jurnalis antara kedua negara. Saya akan undang Antara untuk ke Bosnia dan kalau bisa kita buat buku," kata dia.
Ia mengatakan Bosnia- Herzegovina mempunyai ikatan kuat dengan Indonesia.
"Di sana sudah ada dua buku tentang Indonesia yang ditulis oleh warga Bosnia- Herzegovina. Buku yang pertama menitikberatkan tentang Jenderal Achmad Yani dan buku yang kedua tentang KBRI Sarajevo. Artinya itu ada ikatan yang sangat kuat antara kedua negara," ujar Dubes Amelia.
Sementara itu di bidang pendidikan, kata dia, sebanyak empat universitas dari Bosnia-Herzegovina akan bekerja dengan Universitas Indonesia dan Universitas Jenderal Achmad Yani.
Keempat universitas dari Bosnia-Herzegovina yaitu Universitas Sarajevo, Universitas Tuzla, Universitas Zenica, dan Universitas Mostar.
"Jadi saya ingin ada pertukaran mahasiswa. Siswa Indonesia bisa tinggal di Bosnia untuk mempelajari bahasa dan budaya setempat selama tiga hingga enam bulan. Begitupun sebaliknya mahasiswa Bosnia bisa belajar bahasa dan budaya Indonesia," kata dia.
Kerja sama tersebut juga terkait pertukaran dosen untuk saling berbagi pengetahuan maupun pengalaman.
"Di sana mayoritas jurusan di universitas-universitas Bosnia-Herzegovina itu kedokteran, teknik, dan keperawatan. Universitas Indonesia dan Universitas Jenderal Achmad Yani juga mempunyai jurusan kedokteran, teknik, dan keperawatan. Universitas-universitas kedua negara bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman," kata dia.
Untuk bidang perdagangan, Dubes Amelia mengatakan sebanyak lima pengusaha Bosnia-Herzegovina akan mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke-33.
Trade Expo Indonesia itu berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang 24-28 Oktober 2018.
"Ada lima pengusaha Bosnia-Herzegovina yang menghadiri Trade Expo Indonesia. Di antara mereka, ada yang mencari ikan dari laut Indonesia untuk disuplai ke semua hotel di bosnia dan negara-negara balkan lainnya. Kemudian, ada yang lagi ingin membeli minyak sawit dan turunannya," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018