Koba, Bangka Tengah, (ANTARA Babel) - Populasi ternak sapi di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung (Babel), pada triwulan II 2012 mencapai 1.703 ekor atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1.094 ekor.
"Kami mendorong masyarakat untuk terus mengembangkan peternakan sapi untuk memenuhi konsumsi dan mengurangi ketergantungan pasokan dari Pulau Jawa dan Sumatera," ujar Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pertenakan Bangka Tengah, Edi Romdhoni di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, sebanyak 1.703 ekor sapi tersebut tersebar di enam kecamatan yaitu populasi sapi di Kecamatan Koba sebanyak 236 ekor, Namang sebanyak 199 ekor.
Kemudian Lubuk Besar 365 ekor, Simpang Katis sebanyak 190 ekor, Pangkalan Baru 513 ekor dan ternak sapi di Kecamatan Sungai Selan sebanyak 200 ekor.
"Diperkirakan populasi sapi tahun ini mencapai 1.800 lebih ekor karena sebagian sapi betina bunting sudah melahirkan," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini, untuk memenuhi konsumsi daging sapi masyarakat, kami masih mengandalkan pasokan dari Madura, Lombok, Lampung dan daerah sentra peternakan sapi lainnya, karena populasi sapi yang ada masih tahap pengembangan.
"Sekitar 90 persen sapi-sapi potong untuk konsumsi masyarakat dipasokan dari luar, sehingga harga daging di masyarakat masih berdasarkan hukum pasar, misalnya, apabila stok daging terbatas karena pasokan sapi tersendat maka harga akan naik, demikian juga sebaliknya, apabila stok cukup maka harga daging turun," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, dalam upaya mempercepat swasembada daging 2014, kami terus mendorong peternak melalui pembinaan, sosialisasi, bantuan sapi jantan dan betina, memberikan insentif sapi bunting dan lainnya.
"Swasembada daging ini merupakan tekad bersama dan menjadi salah satu dari program utama pemerintah daerah dengan upaya mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak berbasis sumberdaya domestik khususnya ternak sapi potong," ujarnya.
Ia mengatakan, swasembada daging sapi sudah lama didambakan oleh masyarakat agar ketergantungan terhadap impor baik sapi dan daging semakin menurun dengan mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia masyarakat.
"Kami optimis, Bangka Belitung khususnya Bangka Tengah swasembada daging sapi tercapai, seiring minat masyarakat untuk mengembangkan ternak sapi tinggi karena mereka menilai dengan memelihara sapi dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012
"Kami mendorong masyarakat untuk terus mengembangkan peternakan sapi untuk memenuhi konsumsi dan mengurangi ketergantungan pasokan dari Pulau Jawa dan Sumatera," ujar Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pertenakan Bangka Tengah, Edi Romdhoni di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, sebanyak 1.703 ekor sapi tersebut tersebar di enam kecamatan yaitu populasi sapi di Kecamatan Koba sebanyak 236 ekor, Namang sebanyak 199 ekor.
Kemudian Lubuk Besar 365 ekor, Simpang Katis sebanyak 190 ekor, Pangkalan Baru 513 ekor dan ternak sapi di Kecamatan Sungai Selan sebanyak 200 ekor.
"Diperkirakan populasi sapi tahun ini mencapai 1.800 lebih ekor karena sebagian sapi betina bunting sudah melahirkan," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini, untuk memenuhi konsumsi daging sapi masyarakat, kami masih mengandalkan pasokan dari Madura, Lombok, Lampung dan daerah sentra peternakan sapi lainnya, karena populasi sapi yang ada masih tahap pengembangan.
"Sekitar 90 persen sapi-sapi potong untuk konsumsi masyarakat dipasokan dari luar, sehingga harga daging di masyarakat masih berdasarkan hukum pasar, misalnya, apabila stok daging terbatas karena pasokan sapi tersendat maka harga akan naik, demikian juga sebaliknya, apabila stok cukup maka harga daging turun," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, dalam upaya mempercepat swasembada daging 2014, kami terus mendorong peternak melalui pembinaan, sosialisasi, bantuan sapi jantan dan betina, memberikan insentif sapi bunting dan lainnya.
"Swasembada daging ini merupakan tekad bersama dan menjadi salah satu dari program utama pemerintah daerah dengan upaya mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak berbasis sumberdaya domestik khususnya ternak sapi potong," ujarnya.
Ia mengatakan, swasembada daging sapi sudah lama didambakan oleh masyarakat agar ketergantungan terhadap impor baik sapi dan daging semakin menurun dengan mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia masyarakat.
"Kami optimis, Bangka Belitung khususnya Bangka Tengah swasembada daging sapi tercapai, seiring minat masyarakat untuk mengembangkan ternak sapi tinggi karena mereka menilai dengan memelihara sapi dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012