Pangkalpinang (ANTARA) - Pelaku usaha di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menambah pasokan 2.000 ton daging sapi beku, guna menjaga stabilitas harga daging masyarakat di daerah itu.
"Dalam minggu ini pasokan daging sapi beku ini tiba, sehingga stok semakin banyak untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat," kata Kepala Disperindag Provinsi Kepulauan Babel Tarmin AB di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan saat ini stok daging sapi beku di lima gudang distributor mencapai 15.900 ton dan masih cukup untuk memenuhi permintaan daging beku masyarakat yang cukup tinggi.
"Dengan adanya penambahan pasokan 2.000 ton daging sapi beku ini maka total stok daging dalam pekan ini mencapai 17.900 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Ia menyatakan ketersediaan daging sapi beku yang cukup berlimpah ini tentunya berdampak langsung terhadap harga yang masih stabil kisaran Rp98.000 hingga Rp100.000 per kilogram, atau lebih murah dibandingkan harga daging sapi segar.
Harga daging sapi segar bagian paha belakang atau kualitas 1 bertahan Rp130.000 per kilogram, daging sapi paha depan (opsional) Rp130.000 per kilogram, sandung lamur (opsional) Rp90.000 per kilogram dan harga daging tetelan bertahan Rp70.000 per kilogram.
"Saat ini permintaan daging beku cukup tinggi, karena berkualitas dan juga harga lebih murah dibandingkan daging segar," katanya.
Menurut dia permintaan daging sapi beku ini lebih banyak didominasi pelaku usaha makanan, seperti rumah makan, pedagang bakso dan lainnya.
"Saat ini stok daging kerbau beku kosong, karena masyarakat lebih memilih membeli daging sapi beku sehingga pelaku usaha tidak lagi memasok daging kerbau untuk mengantisipasi kerugian," katanya.