Toboali, Babel (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk bela sungkawa terhadap korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10).

"Pengibaran bendera setengah tiang ini sebagai bentuk ungkapan duka cita atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air dari Jakarta tujuan Pangkalpinang," kata Wakil Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid di Toboali, Rabu.

Ia mengatakan bendera setengah tiang ini akan dikibarkan selama lima hari, karena ada beberapa orang warga Bangka Selatan ikut menjadi korban pesawat naas tersebut.

"Berdasarkan informasi terakhir ada beberapa orang warga Bangka Selatan ikut terdaftar dalam manifes pesawat lion Air JT 610 yang jatuh rabu pagi," katanya.

Ia berharap semua korban yang ada didalam pesawat tersebut dapat segera ditemukan dan semua petugas yang ikut mencari juga diberikan kelancaran tanpa kendala apapun.

"Semoga para korban semua ditemukan dan tidak ada kesulitan dalam melakukan evakuasi. Selain itu saya harap seluruh masyarakat ikut mendoakan para korban tersebut,"katanya.

Ketua DPRD Bangka Selatan, Sipioni mengatakan pengibaran bendera Merah Putih setengah tiang ini merupakan bentuk prihatin pemerintah atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

"Sudah seharusnya, ini merupakan bentuk ungkapan belasengkawa kami sebagai pemerintah, karena dalam pesawat tersebut ada putra terbaik Bangka Selatan yang tercatat dalam manifes,"katanya.

Ia menghimbau seluruh masyarakat, khususnya Bangka Selatan melaksanakan doa bersama untuk mendoakan para korban pesawat JT 610.

"Marilah kita berdoa bersama maupun sendiri untuk mendoakan para penumpang agar cepat ditemukan semua," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018