Mentok, Babel (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan proses seleksi lanjutan para pelajar yang akan menjadi anggota pasukan pengibar bendera.
"Hari ini kita telah melakukan seleksi terhadap 101 orang calon anggota pengibar bendera dan sebanyak 85 orang dinyatakan lolos untuk mengikuti tahap selanjutnya," kata Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bangka Barat Safrizal di Mentok, Jumat.
Ia mengatakan sebanyak 85 orang peserta itu selanjutnya akan mengikuti proses penjaringan selanjutnya, dengan materi tes meliputi tes parade, kesamaptaan, peraturan baris berbaris dan tahap seleksi kepribadian.
"Selamat kepada para calon anggota pengibar bendera yang berhasil lolos seleksi kesehatan, terus tingkatkan kekuatan fisik karena perjalanan kalian masih panjang," katanya.
Ia meminta para peserta selalu fokus dan giat berlatih, serta yang terpenting bisa bersama-sama menjaga kesehatan.
Seleksi calon anggota pengibar bendera dilakukan jauh-jauh hari agar bisa memilih para remaja unggul yang nantinya akan mendapatkan pembinaan dari tim pelatih agar benar-benar siap menjalankan tugas dengan baik.
"Pelaksanaan seleksi tahun ini sedikit berbeda dari tahun lalu karena pada tahun ini seleksi kesehatan dan parade akan menjadi penentu dengan sistem gugur. Jadi jika peserta seleksi ada yang mengalami gangguan kesehatan yang ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan, maka tidak berhak mengikuti rangkaian tes selanjutnya," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 101 orang peserta yang mengikuti seleksi kesehatan ini telah mengikuti tes kecerdasan dan wawasan kebangsaan.
Ketua tim seleksi kesehatan dr. Maya mengatakan dari total 16 orang yang tidak lolos seleksi tersebut memang ditemukan berbagai permasalahan yang akan menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan tugas.
"Mereka tidak lolos seleksi karena faktor tinggi dan berat badan tidak memenuhi standar atau tidak proporsional, selain itu ada juga postur tubuh, antara lain bahu tidak rata, tulang bengkok dan ada juga yang buta warna serta penglihatan kabur (visus) yang tidak bisa ditoleransi," katanya.