Mentok, Bangka Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama daerah setempat mencegah potensi tindakan intoleransi yang bisa memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sosialisasi terus kami lakukan agar seluruh unsur dan komponen masyarakat bisa terhindar dari segala hal yang bisa mengganggu toleransi di daerah ini," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bangka Barat Yusuf Yodono di Mentok, Rabu Kamis.
Menurut dia, segala hal yang bisa memicu terjadinya tindakan intoleransi perlu dihindari untuk menjaga kerukunan antarumat beragama yang selama ini sudah terjaga dengan baik di daerah itu.
Ia mengatakan pemeliharaan kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Bangka Barat bukan hanya menjadi tugas pemerintah, namun juga seluruh lapisan masyarakat agar situasi kondusif, aman dan tertib sehingga masyarakat bisa beraktivitas dengan nyaman.
"Dalam menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama, Kesbangpol dan FKUB selalu bersama, baik dalam sosialisasi, pembinaan dan pemantauan," katanya.
Menurut dia, tugas dan kewajiban pemerintah juga memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama.
"Sampai sejauh ini Bangka Barat termasuk daerah yang warganya memiliki tingkat toleransi cukup baik dan perlu terus dijaga," ujarnya.
Selain mengeratkan kerja sama dengan FKUB, pemerintah daerah juga secara rutin menggelar dialog atau musyawarah bersama pemangku kepentingan lain, seperti Kejaksaan Negeri, Polres, TNI, MUI, pengurus NU, Muhammadiyah, para tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk mendapatkan masukan kondisi terkini keamanan dan ketertiban sekaligus merumuskan langkah-langkah strategis untuk menjaga toleransi di daerah itu.
"Beberapa hari lalu kami bersama Kantor Kementerian Agama juga sudah menggelar pertemuan lintas sektor untuk mendukung upaya tersebut," katanya.