Jakarta (Antaranews Babel) - Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Surjanto Tjahjono mengatakan kotak hitam dari pesawat Lion air JT 610 yang ditemukan Kamis pagi baru merupakan  FDR (Flight Data Record), karena itu pihaknya masih mencari bagian CVR (Cockpit Voice Record)-nya.

"Kemungkinan besar yang ditemukan adalah FDR (Flight Data Record), sementara itu kita akan terus mencari cangkangnya yang CVR (Cockpit Voice Record)," kata dia saat konferensi pers di dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.

Barang yang diduga kotak hitam  berwarna jingga tersebut tiba di dermaga JICT Tanjung priok sekitar pukul 18.00 WIB.

Dia mengatakan FDR berisi data-data mengenai kecepatan terbang, ketinggian dan semacamnya, sementara CVR berisi data percakapan pilot dengan menara pemancar, pilot dengan co-pilot, pilot dengan awak pesawat dan pembicaraan pilot di kokpit.

Kotak hitam yang ditemukan akan segera dibawa ke lab untuk dipastikan apakah itu FDR atau CVR, karena sekilas keduanya tidak berbeda  namun FDR memiliki kabel yang lebih banyak, katanya.

FDR  menyimpan data 25 jam penerbangan terakhir, maka dengan FDR, pihak investigator tidak hanya dapat melihat data saat penerbangan terakhir, tetapi juga penerbangan sebelumnya.

Dia mengatakan dari suara ping yang terlacak, lokasi CVR berada tidak jauh dari tempat ditemukan FDR. Kedua benda ini dibutuhkan untuk melengkapi investigasi terjadinya kecelakaan  pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh pada Senin (29/10).

Saat pencarian CVR, suaranya tidak terlalu jelas karena di sekitar lokasi tersebut banyak kapal, untuk itu pencarian esok hari (Jumat) akan diubah strateginya agar CVR dapat segera ditemukan.

Ping locator  kotak hitam, ujar dia, dapat memancarkan sinyal selama 30 hari, sehingga pencarian setelah itu tidak dimungkinkan.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018