Tanjung Pandan, Babel (Antaranews Babel) - Sebuah desa terletak di pesisir Pantai Utara Pulau Belitung yang menjadi penghubung perlintasan jalur pariwisata Tanjung Kelayang dan Tanjung Tinggi kini semakin sejahtera dengan menghasilkan omset ratusan juta rupiah per tahun.
 
Kondisi ini jauh berbeda dari dua atau tiga tahun lalu, sebelum masuknya program PLN berupa program bina desa wisata PLN Peduli.
 
Desa Terong, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung melalui program bina desa wisata PLN Peduli diberi pendampingan dan bantuan dengan menggali potensi alam dan sumber daya manusia yang ada, sehingga desa ini mampu bertransformasi menjadi daya tarik wisatawan sebagai destinasi wisata.
 
Dihadapkan dengan lahan bekas tambang yang tak terawat, melalui program tersebut warga kemudian mencoba memanfaatkannya menjadi kawasan wisata. 
 
"Desa wisata ini dirintis sejak 2016, namun dua tahun sebelumnya kami sudah memulai dengan penguatan ide-ide dan penyatuan pola pikir masyarakat," ujar salah salah seorang tokoh penggerak Desa Wisata Terong, Iswandi.
 
Bergerak dengan melakukan swadaya masyarakat dan didukung program bina desa wisata PLN Peduli, kini desa wisata ini dapat menyediakan paket agro wisata Aik Rusa Berehun, sajian masakan tradisional di sebuah saung tepi danau yang telah disediakan, paket tubing dengan air sungai alami, melukis caping hingga fasilitas homestay. Segenap warga terlibat dalam untuk menyokong keberlangsungan program.
 
"Desa ini kami kelola dengan melalui wadah enam komunitas desa, yang terdiri atas empat komunitas pengelola destinasi dan dua komunitas pemberdayaan pengrajin. Untuk ibu – ibu sendiri banyak terlibat dalam kegiatan kerajinan dan kuliner," ujarnya.
 
Tanpa diduga ketekunan warga berbuah manis, hanya dalam waktu dua tahun terjadi lonjakan omset yang cukup signifikan.
 
"Alhamdulilah apa yang kawan-kawan kerjakan sekarang mulai membuahkan hasil, rata–rata omset setahun sebesar Rp200 juta, artinya sebulan sekitar Rp16 juta. Hal ini sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya di bawah Rp5 juta," katanya.
 
Manajer PLN Unit Pelaksanan Pelayanan Pelanggan (UP3) Belitung, Joko Nur Astanto mengungkapkan bagaimana PLN mengantisipasi peningkatan sektor pariwisata di Pulau Belitung.
 
"Meningkatnya pertumbuhan pariwisata di Belitung ini, selain kami antisipasi dengan menyediakan panambahan kapasitas pembangkit, namun juga melakukan pembinaan terhadap desa–desa wisata menjadi lebih mendiri agar dapat menjadi alternatif pilihan pariwisata di Belitung, sehingga wisatawan dapat lebih lama tinggal di sini. Dampaknya perekonomian di desa ini menjadi lebih bergairah," ujar pria yang akrab dipanggil Tatan.
 
Pada kesempatan yang sama, Bupati Belitung Sahani Saleh mengungkapkan terima kasih kepada PLN atas dukungannya dalam mendorong pariwisata di Belitung bukan hanya melalui aspek kelistrikan namun juga program CSR dalam bentuk pemberdayaan masyarakat.
 
"Terima kasih kepada PLN atas dukungannya untuk pariwisata di Belitung, bantuan–bantuan CSR seperti ini yang mencakup semua aspek baik bantuan secara fisik berupa sarana dan prasaranan serta non fisik berupa pendidikan dan pendampingan dalam hal pengetahuan mengelola pelanggan, serta perencanaan dan pengelolaan keuangan akan sangat bermanfaat," ujarnya.
 
Dengan adanya partisipasi masyarakat, kemajuan sektor pariwisata dapat dinikmati juga secara langsung oleh masyarakat.
 
"Bantuan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat seperti ini akan berdampak bagi masyarakat yang juga turut menikmati manfaat ekonomi dari kunjungan wisatawan melalui kemitraan dengan tempat wisata di Belitung yang sebagian sudah dikuasai oleh perorangan atau swasta, sehingga masyarakat tidak hanya menjadi penonton tetapi juga pelaku usaha," katanya.
 
Hingga saat ini PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (PLN Babel) memiliki delapan desa wisata binaan yang tersebar di pulau Bangka sebanyak tiga desa dan di Belitung sebanyak lima desa.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018