Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan menolak kerja sama penanaman lada putih dengan Amerika Serikat, karena dinilai tidak menguntungkan pemerintah dan petani di daerah itu.

"Saya kemarin menerima perwakilan dari Amerika Serikat mengajak kerja sama penanaman lada putih di negara adi kuasa itu," kata Erzaldi Rosman Djohan saat menghadiri dialog terbuka di kebun lada putih di Tua Tunu Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan penolakan kerja sama cara penanaman lada putih dengan Amerika Serikat, karena dinilai tidak menguntungkan masyarakat khususnya petani lada putih di Kepulauan Bangka Belitung.

"Dulu Vietnam berlajar menanam lada putih di Bangka Belitung dan  sekarang negara itu tidak mau lagi berbagi ilmu dengan Pemprov Kepulauan Babel dalam mengembalikan kejayaan lada petani daerah ini," ujarnya.

Menurut dia saat ini produksi lada di Vietnam mencapai 300 ribu ton per tahun, sementara Babel hanya 12 ton per tahun.

"Boleh investor mau berkunjung dan berinvestasi di daerah, tetapi tidak mengajar cara menanam lada di negara lain," katanya.

Ia mengaku disaat menjabat Bupati Bangka Tengah berkunjung ke Vietnam, negara tersebut hanya memberikan izin selama tiga bulan dan ilmu dalam menangani hama penyakit dan cara meningkatkan produksi lada tersebut tidak sepenuhkan diberikan negara tersebut.

"Tidak semua ilmu mereka berikan, sementara kalau kita disaat mereka belajar mengatasi penyakit kuning dan menanam lada senang memberikan kepada negara tersebut," ujarnya.

Oleh karena itu, pemprov menolak kerja sama cara menanam lada putih dengan Amerika Serikat.

"Jangan lagi kita berbangga lada putih Babel terbaik di pasar dunia, namun bagaimana upaya mengembalikan kejayaan lada putih ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018