Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Perum Bulog Subdivre Bangka, terkendala perizinan dari Disperindag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mengintensifkan operasi pasar, dalam menjaga stabilitas harga beras dan gula pasir di daerah itu.

"Hingga saat ini kita belum menggelar operasi beras, karena terkendala perizinan," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Bangka Taufiqurahmah di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan kegiatan operasi pasar secara masif ini berdasarkan intruksi pemerintah pusat, untuk menekan kenaikan harga beras menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.

"Saat ini tren harga beras mulai naik, oleh karena itu seluruh Bulog se-Indonesia memasifkan operasi pasar agar masyarakat mendapatkan harga terjangkau untuk memenuhi kebutuhan pokoknya," katanya.

Menurut dia surat kegiatan operasi pasar pada minggu lalu sudah diberikan kepada Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, namun hingga saat ini belum ada izin yang dikeluarkan instansi tersebut.

"Kita berharap pemerintah daerah segera mengeluarkan perizinan operasi pasar tersebut, untuk menekan kenaikan harga beras di pasaran," katanya.

Ia mengatakan saat ini stok beras medium di gudang mencapai 4.400 ton dan premium 670 ton dan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Stok beras cukup hingga tujuh bulan kedepan untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat," katanya.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Mashun mengatakan segera menindaklanjuti surat perizinan operasi pasar yang diajukan Bulog tersebut.

"Saat ini surat perizinan tersebut belum ditandatangani kepala dinas, karena beliau sedang dinas luar," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018