Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lebih meningkatkan peran satgas anti-bullying dan stunting, guna menimalisir kasus perundungan siswa di lingkungan sekolah itu.
"Kita lebih mengoptimalkan kinerja satgas untuk mencegah dan menimalisir perundungan secara konvesional maupun siber di sekolah," kata Sekretaris Disdik Kepulauan Babel Azami Anwar di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan satgas anti bullying ini merupakan program pengendalian dan kekerasan peserta didik di sekolah yang ketua satgasnya dipimpin langsung oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
"Program anti bullying ini tentunya singkron dengan pengentasan stunting di sekolah," katanya.
Ia menyatakan program stunting di sekolah ini hanya sebagai pendukung. Dimana Disdik Kepulauan Babel hanya memfasilitasi dinas kesehatan dalam melaksanakan pemberian tablet tambah darah kepada siswa di sekolah.
"Kita memfasilitasi dinas kesehatan memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri di sekolah menengah atas, agar kepala sekolah yang akan dikunjungi SMA dan SMK siap menerima petugas kesehatan tersebut," katanya.
Menurut dia keberadaan satgas anti-bullying ini sangat penting, agar tidak ada lagi kekerasan dan perundungan siswa yang dilakukan sesama siswa maupun guru di sekolah.
"Kita tentunya melibatkan berbagai elemen, mulai dari unsur perwakilan guru, siswa dan orang tua, agar pencegahan dan penanganan kasus-kasus perundungan baik secara konvensional maupun bullying disebarluaskan melalui media sosial semakin baik," katanya.