Sungailiat (Antaranews Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga akhir Oktober 2018 menemukan empat kasus anak positif menderita HIV/AIDS.
Kasi Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Menular, Surveilans, dan Imuniasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Sopianto di Sungailiat, Sabtu, mengatakan keempat anak yang berhasil ditemukan positif mengindap HIV/AIDS itu, akibat penularan dari ibu.
"Penularan HIV/AIDS pada anaknya terjadi saat hamil yang sebelumnya tidak diketahui oleh pihak ibunya karena tidak menjalani pemeriksaan dini pada saat hamil," katanya.
Keempat anak itu, kata dia, berusia tiga tahun, empat tahun, lima tahun, dan 10 tahun. Pada usia itu mereka secara medis sudah diperbolehkan minum obat sesuai anjuran dokter.
Dia mengatakan saat ini anak yang dinyatakan mengidap HIV/AIDS tersebut harus minum obat rutin untuk mencegah terjangkitnya penyakit lain pada tubuhnya.
"Saya menyarankan seluruh ibu hamil agar melakukan pemeriksaan rutin di layanan kesehatan yang sudah kami sediakan di seluruh kecematan dan desa," katanya.
Ia mengatakan keempat anak tersebut tidak semua berasal dari Kota Sungailiat melainkan ada yang berasal dari daerah lain di luar Kabupaten Bangka.
"Orang tua anak yang pada umumnya tidak mengetahui sebelumnya untuk melakukan pemeriksaan atau tes HIV/AIDS sehingga diketahui setelah melahirkan," katanya.
Sopianto mengatakan keempat kasus tersebut berasal dari daerah yang tidak jauh dari perkotaan yang tersedia akses layanan kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit.
"Penularan HIV/AIDS pada anaknya dimungkinkan karena latar belakang perilaku hidup orang tua sebelumnya," katanya.
Dia mengatakan kasus itu menjadi perhatian seluruh orang tua agar tetap memperhatikan kesehatan dan melakukan pemeriksanaan dini secara lengkap saat hamil.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Kasi Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Menular, Surveilans, dan Imuniasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Sopianto di Sungailiat, Sabtu, mengatakan keempat anak yang berhasil ditemukan positif mengindap HIV/AIDS itu, akibat penularan dari ibu.
"Penularan HIV/AIDS pada anaknya terjadi saat hamil yang sebelumnya tidak diketahui oleh pihak ibunya karena tidak menjalani pemeriksaan dini pada saat hamil," katanya.
Keempat anak itu, kata dia, berusia tiga tahun, empat tahun, lima tahun, dan 10 tahun. Pada usia itu mereka secara medis sudah diperbolehkan minum obat sesuai anjuran dokter.
Dia mengatakan saat ini anak yang dinyatakan mengidap HIV/AIDS tersebut harus minum obat rutin untuk mencegah terjangkitnya penyakit lain pada tubuhnya.
"Saya menyarankan seluruh ibu hamil agar melakukan pemeriksaan rutin di layanan kesehatan yang sudah kami sediakan di seluruh kecematan dan desa," katanya.
Ia mengatakan keempat anak tersebut tidak semua berasal dari Kota Sungailiat melainkan ada yang berasal dari daerah lain di luar Kabupaten Bangka.
"Orang tua anak yang pada umumnya tidak mengetahui sebelumnya untuk melakukan pemeriksaan atau tes HIV/AIDS sehingga diketahui setelah melahirkan," katanya.
Sopianto mengatakan keempat kasus tersebut berasal dari daerah yang tidak jauh dari perkotaan yang tersedia akses layanan kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit.
"Penularan HIV/AIDS pada anaknya dimungkinkan karena latar belakang perilaku hidup orang tua sebelumnya," katanya.
Dia mengatakan kasus itu menjadi perhatian seluruh orang tua agar tetap memperhatikan kesehatan dan melakukan pemeriksanaan dini secara lengkap saat hamil.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018