Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung (Babel) mencatat inflasi Babel pada November 2018 tercatat sebesar 3,07 persen (yoy) menurun dibanding inflasi Oktober 2018 sebesar 3,39 persen (yoy).

"Tekanan inflasi muncul dari kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami inflasi 2,54% (mtm)," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Babel, Tantan Heroika, di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan, secara tahunan inflasi November 2018 di Bangka Belitung tercatat sebesar 3,07 persen (yoy) menurun dibanding inflasi Oktober 2018 sebesar 3,39 persen (yoy).

Angka tersebut berada dibawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,23 persen (yoy). Secara tahun kalender Bangka Belitung tercatat inflasi 1,65 persen (ytd).

"Capaian inflasi pada bulan November cukup menggembirakan, hal ini meningkatkan confidence level pencapaian target inflasi 2018," ujarnya.

Tekanan inflasi muncul dari kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang memberikan andil inflasi hingga 0,34 persen. Inflasi yang terjadi pada kelompok ini disebabkan adanya kenaikan tarif angkutan udara yang memberikan andil inflasi 0,35 persen.

Tekanan inflasi di bulan Desember 2018 diperkirakan akan meningkat dikarenakan adanya hari besar Natal dan perayaan akhir tahun yang akan mendorong jumlah permintaan.

"Tekanan ini bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara karena sehubungan dengan hari libur nasional. Selain itu, permintaan bahan pangan juga meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat," ujarnya.

Dari sisi produksi, risiko gagal panen dan terbatasnya aktivitas nelayan seiring dengan meningkatnya curah hujan dan tinggi gelombang di Bangka Belitung berpotensi untuk membatasi jumlah pasokan.

"Di penghujung tahun, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) perlu memperkuat koordinasi antar instansi untuk memitigasi risiko inflasi yang muncul setiap akhir tahun," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018