Muntok, (Antara Babel) - "Muntok Heritage Community" (MHC) atau Komunitas Pecinta Sejarah Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung mengusulkan bantuan fasilitas rumah singgah kepada pemerintah untuk memotivasi para pemilik usaha baru tersebut agar terus berkembang.
"Kami usulkan ke Pemprov Babel dan Pemkab Bangka Barat sebesar Rp10 juta untuk masing-masing pemilik rumah singgah. Kami harapkan anggaran itu disetujui dan bisa digelontorkan tahun ini," ujar Ketua MHC, Chairul Amri Rani di Muntok, Senin.
Ia menjelaskan, rumah singgah atau yang biasa disebut "home stay" merupakan usaha baru warga setempat untuk mendukung sektor pariwisata, seiring masih minimnya ketersediaan penginapan murah.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang membentuk kelompok rumah singgah yang beranggotakan 100 pemilik rumah. Rencananya pada akhir 2014 anggotanya bisa mencapai 200 pemilik rumah.
Dengan adanya bantuan untuk membeli fasilitas kamar seperti kipas angin, tempat tidur layak, perbaikan kamar mandi dan pendukung kebersihan tersebut diharapkannya bisa meningkatkan kualitas dan kelayakan rumah singgah.
"Kami berharap usulan ini diterima mengingat sebentar lagi Kota Muntok akan menjadi salah satu perhatian dunia dengan rencana digelarnya 'home stay fair' tingkat Asia Tenggara 2015 yang akan diikuti perwakilan dari 10 negara ASEAN," kata dia.
Selain itu, pada tahun yang sama Kota Muntok juga direkomendasikan sebagai tempat pertemuan tiga negara ASEAN atau yang lebih dikenal denga "Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle" (IMT-GT).
"Kami harapkan dua pertemuan internasional itu menjadi pertimbangan tersendiri bagi pemerintah untuk ikut mengembangkan usaha rumah singgah di Kota Muntok," kata dia.
Ia mengatakan, kesuksesan gelaran pertemuan tersebut bisa menjadi tolok ukur pemerintah pusat untuk menjadikan Kota Muntok sebagai salah satu kota yang layak untuk menggelar pertemuan tingkat internasional. Hal ini diharapkan bisa berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke ujung barat Pulau Bangka tersebut.
Dia berjanji ke depan akan mengusahakan berbagai pertemuan tingkat nasional dan internasional bisa digelar di daerah itu.
"Selain mendatangkan wisatawan melalui kegiatan seperti itu, kami juga akan membantu mempromosikan wisata sejarah Muntok melalui jaringan internet dan mengikuti berbagai pameran pariwista di luar daerah," kata dia.
Terkait dengan bantuan fasilitas rumah singgah agar tidak disalahgunakan penerima bantuan, kata dia, nantinya para penerima bantuan akan diikat dengan suatu perjanjian yang di dalamnya disebutkan agar pemilik tetap menggeluti usahanya hingga berkembang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Kami usulkan ke Pemprov Babel dan Pemkab Bangka Barat sebesar Rp10 juta untuk masing-masing pemilik rumah singgah. Kami harapkan anggaran itu disetujui dan bisa digelontorkan tahun ini," ujar Ketua MHC, Chairul Amri Rani di Muntok, Senin.
Ia menjelaskan, rumah singgah atau yang biasa disebut "home stay" merupakan usaha baru warga setempat untuk mendukung sektor pariwisata, seiring masih minimnya ketersediaan penginapan murah.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang membentuk kelompok rumah singgah yang beranggotakan 100 pemilik rumah. Rencananya pada akhir 2014 anggotanya bisa mencapai 200 pemilik rumah.
Dengan adanya bantuan untuk membeli fasilitas kamar seperti kipas angin, tempat tidur layak, perbaikan kamar mandi dan pendukung kebersihan tersebut diharapkannya bisa meningkatkan kualitas dan kelayakan rumah singgah.
"Kami berharap usulan ini diterima mengingat sebentar lagi Kota Muntok akan menjadi salah satu perhatian dunia dengan rencana digelarnya 'home stay fair' tingkat Asia Tenggara 2015 yang akan diikuti perwakilan dari 10 negara ASEAN," kata dia.
Selain itu, pada tahun yang sama Kota Muntok juga direkomendasikan sebagai tempat pertemuan tiga negara ASEAN atau yang lebih dikenal denga "Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle" (IMT-GT).
"Kami harapkan dua pertemuan internasional itu menjadi pertimbangan tersendiri bagi pemerintah untuk ikut mengembangkan usaha rumah singgah di Kota Muntok," kata dia.
Ia mengatakan, kesuksesan gelaran pertemuan tersebut bisa menjadi tolok ukur pemerintah pusat untuk menjadikan Kota Muntok sebagai salah satu kota yang layak untuk menggelar pertemuan tingkat internasional. Hal ini diharapkan bisa berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke ujung barat Pulau Bangka tersebut.
Dia berjanji ke depan akan mengusahakan berbagai pertemuan tingkat nasional dan internasional bisa digelar di daerah itu.
"Selain mendatangkan wisatawan melalui kegiatan seperti itu, kami juga akan membantu mempromosikan wisata sejarah Muntok melalui jaringan internet dan mengikuti berbagai pameran pariwista di luar daerah," kata dia.
Terkait dengan bantuan fasilitas rumah singgah agar tidak disalahgunakan penerima bantuan, kata dia, nantinya para penerima bantuan akan diikat dengan suatu perjanjian yang di dalamnya disebutkan agar pemilik tetap menggeluti usahanya hingga berkembang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014