Banjarmasin, (ANTARA Babel) - Sejumlah pemukiman di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, baik yang berada dalam kota maupun daerah pinggiran, terendam banjir.

Genangan air yang ketinggiannya berkisar antara lima sampai sepuluh centimeter (Cm) itu, karena guyuran hujan yang terus menerus hampir sepekan lamanya, demikian dilaporkan, Minggu.

Selain itu, seiring dengan pasang dalam, serta fungsi drainase di "kota seribu sungai" Banjarmasin yang tidak maksimal, karena buruknya sistem pembuangan dansaluran air.

Karena kurang maksimalnya fungsi drainase tersebut, sehingga beberapa ruas jalan protokol di ibu kota Provinsi Kalsel itu selalu tergenang air dan langganan banjir, bila terjadi hujan lebat sekitar dua jam saja, apalagi sampai lebih dari itu.

Sebagai contoh di Jalan Lambung Mangkurat atau sekitar perempatan jalan dengan Jalan Pangeran Samudera, pertigaan Jalan Lambung Mangkurat-Jalan Hasanuddin HM, serta Jalan A Yani Km1 Banjarmasin.

Sedangkan kawasan permukiman yang terendam air, seperti di daerah pinggiran kota, terutama yang dekat aliran sungai, antara lain di sebagian Kelurahan Pemurus Dalam dan Pemurus Baru, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Selain itu, sebagian Kelurahan Sungai Lulut dan Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Banjarmasin Timur, serta sebagain Kelurahan Alalak dan Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara.

Genangan air pada sebagian ruas jalan protokol di ibu kota Kalsel itu, membuat kelancaran lalu lintas terganggu, karena semua kendaraan yang lewat harus perlahan dan hati-hati agar tidak menimbulkan percikan kepada orang lain.

Seorang pengamat kota Banjarmasin, yang juga warga setempat Anang Rosadi Adenansi berpendapat, parahnya sistem drainase di ibu kota provinsi Kalsel tersebut, antara lain karena sejumlah sungai "hilang" dan menyempit.

"Kalau dulu, mungkin betul, Banjarmasin bisa dijuluki kota seribu sungai, tapi kini sungai-sungai itu kemana? Karena sungai-sungai itu banyak tertutup bangunan seperti rumah dan toko (ruko)," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012