Bandung (Antaranews Babel) - Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, mengatakan, informasi hoaks adalah tsunami teknologi yang menimbulkan bencana di tengah masyarakat.
"Hoaks yang tidak didasarkan fakta, dapat memprovokasi dan merusak persatuan bangsa" kata dia, dalam sambutannya pada pembukaan Warung Kopi Abah, di Jalan Karapitan, Bandung, Sabtu.
Ia menjelaskan, hoaks disebarkan dengan memanfaatkan jejaring media sosial. Padahal, kemajuan teknologi informasi mestinya dimanfaatkan untuk informasi yang positif dan menambah pengetahuan. "Namun, media sosial disalahgunakan sehingga terjadi tsunami teknologi," katanya.
Ia menegaskan, hari ini dia gembira, karena ada gerakan anti hoaks, yang sasaran memberikan peringatan agar masyarakat tidak terprovokasi hoaks. "Ketika ada berita di media sosial, perlu curiga dulu. Perlu dire-cek dulu. Setelah pasti bukan hoaks, baru kemudian di respons," katanya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia, untuk bersama-sama memberantas hoaks. "Hoaks harus diberantas bersama, agar tidak ada lagi di Indonesia," katanya.
Sementara itu, tokoh senior masyarakat Jawa Barat, Solihin GP, menilai hoaks adalah budaya asing, yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang rukun dan damai. Budaya masyarakat Indonesia, menurut dia, adalah gotong-royong, silaturahmi, dan kasih sayang. "Kalau hoaks adalah berita bohong dan menyelamatkan teman sendiri," katanya.
Solihin, mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak ikut-ikutan menyebar hoaks, karena dapat merusak persatuan bangsa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Hoaks yang tidak didasarkan fakta, dapat memprovokasi dan merusak persatuan bangsa" kata dia, dalam sambutannya pada pembukaan Warung Kopi Abah, di Jalan Karapitan, Bandung, Sabtu.
Ia menjelaskan, hoaks disebarkan dengan memanfaatkan jejaring media sosial. Padahal, kemajuan teknologi informasi mestinya dimanfaatkan untuk informasi yang positif dan menambah pengetahuan. "Namun, media sosial disalahgunakan sehingga terjadi tsunami teknologi," katanya.
Ia menegaskan, hari ini dia gembira, karena ada gerakan anti hoaks, yang sasaran memberikan peringatan agar masyarakat tidak terprovokasi hoaks. "Ketika ada berita di media sosial, perlu curiga dulu. Perlu dire-cek dulu. Setelah pasti bukan hoaks, baru kemudian di respons," katanya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia, untuk bersama-sama memberantas hoaks. "Hoaks harus diberantas bersama, agar tidak ada lagi di Indonesia," katanya.
Sementara itu, tokoh senior masyarakat Jawa Barat, Solihin GP, menilai hoaks adalah budaya asing, yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang rukun dan damai. Budaya masyarakat Indonesia, menurut dia, adalah gotong-royong, silaturahmi, dan kasih sayang. "Kalau hoaks adalah berita bohong dan menyelamatkan teman sendiri," katanya.
Solihin, mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak ikut-ikutan menyebar hoaks, karena dapat merusak persatuan bangsa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019