Pangkalpinang (Antaranews Babel) - DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha menginvestigasi monopoli tiket pesawat udara, guna menurunkan tarif angkutan udara di daerah itu.

"Harga tiket pesawat udara di daerah ini sangat tinggi sekali, sehingga berdampak terhadap melesunya industri pariwisata, UMKM dan usaha transportasi lokal," kata Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Babel Didit Srigusjaya di Pangkalpinang, Sabtu.

Oleh karena itu, DPRD dalam waktu dekat ini akan mendatangi KPPU dan meminta untuk melakukan ivestigasi dugaan monopoli ritel tiket pesawat tinggi yang telah berdampak terhadap perekonomian masyarakat di daerah ini.

"Di daerah ini didominasi Garuda dan Lion Air dan jika ini tidak terselesaikan maka mengganggu perekonomian Bangka Belitung," ujarnya.

Ia mengatakan dalam menurunkan harga tiket pesawat udara yang lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya, DPRD Provinsi Kepulauan Babel pada Rabu (23/1) mendatangi Kementerian Perhubungan dan meminta pemerintah untuk merevisi ulang Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 Tahun 2016 tentang Mekanisme Formula Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas dan Batas Bawah Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

"Kita kemarin bertemu dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub dan meminta peraturan menteri tersebut untuk dapat direvisi, karena sangat mempengaruhi perkembangan sektor pariwisata, UMKM dan transportasi lokal yang semakin melesu," ujarnya.

Ia berharap Kemenhub untuk mengkaji ulang peraturan penetapan tarif pesawat dan KKPU untuk melakukan dugaan monopoli tiket pesawat di daerah ini.

"Saat ini wisatawan domestik yang berkunjung ke daerah ini sepi, karena harga tiket pesawat tinggi," ujarnya. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Bangka Belitung, Bambang Patijaya mengatakan industri pariwisata melesu, karena kunjungan wisatawan domestik berkurang sejak harga tiket angkutan udara yang melambung tinggi.

"Kondisi industri pariwisata pada akhir 2018 dan awal 2019 lesu, karena tidak adanya wisatawan yang datang," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019