Manggar, Babel (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggandeng Universitas Padjajaran (Unpad), untuk merevitalisasi produk tanaman lada di daerah itu.
"Kami menggandeng Unpad untuk mengatasi berbagai persoalan yang terjadi terhadap produk lada dan meminta perguruan tinggi itu membantu melakukan revitalisasi produk lada," kata Bupati Belitung Timur, Yuslih Ihza di Manggar, Minggu.
Hal itu dikemukakannya menjawab keluhan para petani terhadap terus anjloknya harga lada dan rugulasi pasar lada yang belum memihak kepada petani.
"Bekerjasama dengan Unpad bagian dari solusi dari kami untuk mengatasi persoalan ini, nanti mereka melakukan revitalisasi, pemetaan terhadap potensi dan berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, pihak Unpad baru bisa mencari pola yang tepat untuk menaikkan kualitas dan harga lada di daerah itu.
"Pihak Unpad nanti siap mendampingi pemerintah daerah dan para petani untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan kualitas dan standar ekspor global, pasar Indonesia tercapai, pasar luar negeri juga akan kita pegang," ujarnya.
Ia mengatakan, terus anjloknya harga lada selama ini karena tata niaga produk unggulan itu belum berpihak kepada petani termasuk belum adanya standarisasi produk.
"Fokus kami nanti bagaimana memperbaiki kualitas dan harga lada. Standarisasi produk sangat penting, ini bagian dari cara untuk menstabilkan harga lada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami menggandeng Unpad untuk mengatasi berbagai persoalan yang terjadi terhadap produk lada dan meminta perguruan tinggi itu membantu melakukan revitalisasi produk lada," kata Bupati Belitung Timur, Yuslih Ihza di Manggar, Minggu.
Hal itu dikemukakannya menjawab keluhan para petani terhadap terus anjloknya harga lada dan rugulasi pasar lada yang belum memihak kepada petani.
"Bekerjasama dengan Unpad bagian dari solusi dari kami untuk mengatasi persoalan ini, nanti mereka melakukan revitalisasi, pemetaan terhadap potensi dan berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, pihak Unpad baru bisa mencari pola yang tepat untuk menaikkan kualitas dan harga lada di daerah itu.
"Pihak Unpad nanti siap mendampingi pemerintah daerah dan para petani untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan kualitas dan standar ekspor global, pasar Indonesia tercapai, pasar luar negeri juga akan kita pegang," ujarnya.
Ia mengatakan, terus anjloknya harga lada selama ini karena tata niaga produk unggulan itu belum berpihak kepada petani termasuk belum adanya standarisasi produk.
"Fokus kami nanti bagaimana memperbaiki kualitas dan harga lada. Standarisasi produk sangat penting, ini bagian dari cara untuk menstabilkan harga lada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019