Pangkalpinang (Antara Babel) - Petani sayur di Desa Air Itam Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengeluhkan serangan hama ulat terhadap tanaman sayur sehingga mengancam hasil panen kali ini.

"Serangan hama itu cenderung pada pucuk daun yang mengakibatkan tanaman sayur banyak yang mati sehingga mengancam petani dalam kerugian," kata seorang petani sayur, Basri di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, tanaman yang sudah dimakan ulat itu diganti dengan bibit yang baru namun hama itu tetap saja ada dan cukup sulit diberantas meskipun sudah disemprot dengan cairan pembasmi hama.

"Tanaman yang sudah diganti dengan yang baru disiram dengan insektisida agar tidak dimakan ulat itu namun tetap saja ulat masih memakan daun sayuran dan hal itu membuat kami kewalahan sehingga akhirnya hanya bisa pasrah berapapun hasil yang didapat saat panen nanti," katanya.

Ia mengatakan, bagi petani yang masih memiliki banyak modal mereka rutin menyemprot tanaman, sedangkan bagi petani yang kekurangan modal tak mampu melakukan penyemprotan secara rutin akibatnya sayuran membusuk setelah dimakan ulat.

"Kalau petani memiliki modal besar, setelah terkena hama itu langsung dibabat dan ditanami kembali dengan tanaman yang baru ,namun jika tidak terpaksa dibiarkan," katanya.

Demikian juga Hasan, seorang petani sayur lainnya di daerah itu yang mengeluhkan serangan hama dan mengakibatkan tanaman sayurnya banyak yang mati.

Menurut dia, banyak ulat itu bermunculan karena kondisi cuaca yang mulai sering hujan di daerah itu sehingga hama ulat itu berkembangbiak dengan cepat dan menyerang tanaman sayur petani.

"Sudah beberapa minggu ini cuaca lebih sering hujan sehingga ulat itu bermunculan, awalnya hanya sedikit tanaman sayur petani yang rusak akibat hama itu, namun dalam beberapa hari saja ulat itu mulai banyak dan menyebar hingga ke tanaman sayur milik petani lainnya," ujarnya.

Pewarta: Oleh Mulki

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014