BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Tahun 2019.

"Melalui kegiatan ini kita meningkatkan dukungan pemerintah daerah dan mitra terkait mewujudkan kualitas hidup manusia melalui program KKBPK," kata Kepala Perwakilan BKKBN Babel, Etna Estelita, di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan, rakorda ini mengusung tema "Meningkatkan Sinergitas Implementasi Program Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Keluarga Berkualitas".

Kepala BKKBN Babel, Etna Estelita saat memaparkan program KKBPK (babel.antaranews.com/Elza Elvia)

"Berdasarkan data statistik rutin BKKBN diketahui bahwa hingga Desember tahun 2018, pencapaian peserta KB baru sebesar 28.512 akseptor atau hanya 73,62 persen dari target kontrak kinerja Provinsi sebanyak 38.731," ujarnya.

Sedangkan Kabupaten Bangka Selatan merupakan kabupaten dengan pencapaian tertinggi untuk jumlah peserta KB baru, yaitu 81,24 persen, diikuti oleh Kabupaten Belitung Timur 78,11 persen, Kabupaten Bangka Barat 75,71 persen, Kabupaten Belitung 75,55 persen, Kabupaten Bangka Tengah 73,92 persen, Kabupaten Bangka 72,09 persen, dan Kota Pangkalpinang 63,79 persen.

Untuk pencapaian peserta KB aktif hingga Desember tahun 2018 sebesar 191.952 akseptor KB aktif. Jika dibandingkan dengan data Desember tahun 2017 tidak terdapat penambahan peserta KB aktif bahkan terjadi penurunan PA sebanyak 2.433 akseptor KB.

"Ini perlu menjadi perhatian kita bersama karena dengan perolehan akseptor baru selama tahun 2018 mestinya peserta KB aktif bertambah tetapi kali ini jangankan bertambah, peserta KB aktif semakin menurun," ujarnya.

Kepala BKKBN Babel, Etna Estelita bersama tamu undangan. (babel.antaranews.com/Elza Elvia)

Sedangkan berdasarkan data Survei Kinerja Akuntabilitas Program KKBPK (SKAP) tahun 2018, pencapaian Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni untuk rata-rata pemakaian alat kontrasepsi (CPR) sebesar 68,5 persen, telah melampaui target Renstra tahun 2018 yaitu 67,23  persen.

Namun jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam kontrak kinerja Provinsi tahun 2018, angka ini masih kurang sebanyak 1,86 persen dari target  70,36 persen.

"Presentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) sebesar 8,8 persen, masih tinggi dibandingkan target renstra 2018 yaitu 7,65 persen dan target KKP 6,0 persen," ujarnya.

Para staff BKKBN Babel saat mengisi acara Rakorda KKBPK 2019. (babel.antaranews.com/Elza Elvia)

Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita pada masa reproduksi (TFR) untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah 2,25, dibandingkan dengan target renstra 2018 2,53 dan target KKP 2,37 TFR ini sudah tercapai.

Ia menambahkan, program Kampung KB adalah program yang sangat strategis dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Di Babel sendiri sudah terbentuk 98 kampung KB dan dari evaluasi yang dilakukan BPKP terlihat bahwa dalam intervensi program yang dilakukan dikampung KB belum terintegrasi.

Untuk itu saya berharap kedepan partisipasi aktif dari seluruh stake holder terkait dapat bersama sama melakukan intervensi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan tingkat kesejahteraan masyarakat di kampung KB.

"Pada tahun 2019 ini BKKBN tidak lagi membentuk kampung KB, tetapi lebih fokus kepada mengisi kampung KB," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019